Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah "vaksin generasi baru" diklaim telah ditemukan yang dapat mencegah orang jatuh sakit serta berpotensi meninggal akibat Covid-19 telah dikembangkan.
Vaksin itu disebutkan bisa mencegah virus corona memasuki sel reseptor virus tubuh sementara pada saat yang sama memungkinkan sistem kekebalan untuk mengenali virus dan mempelajari cara melawannya. Di masa depan bisa juga digunakan dengan virus lain seperti influenza musiman. Jika percobaan terapi baru pada manusia berhasil, suplemen harian atau semprotan hidung dapat disiapkan awal tahun depan dan memungkinkan kehidupan pra-pandemi berlanjut tanpa jarak sosial. Ini juga akan menghilangkan kebutuhan akan vaksin konvensional yang sedang dikembangkan di seluruh dunia, termasuk di Universitas Oxford, yang menurut para ahli kemungkinan membutuhkan suntikan penguat tahunan dan hanya dapat mengurangi keparahan Covid-19 dengan cara yang sama seperti suntikan flu yang ada.
Vaksin, yang sedang dikembangkan di AS dan didanai oleh investor Inggris itu, dibuat dari urutan protein sintetis yang meniru virus corona yang bertindak seperti "gabus" dan menghentikan infeksi memasuki sel reseptor virus tubuh - yang dikenal sebagai ACE- 2 reseptor. Ini telah dinilai oleh para ahli terkemuka di University of California dan hasil studi laboratorium yang menjanjikan diterbitkan dalam jurnal pracetak Bio Archive pada hari Jumat.
Ini menunjukkan terapi baru, yang dikenal sebagai Sars-Block, menghentikan 95 hingga 100 persen virus memasuki sel reseptor virus corona. Andre Watson, seorang bioteknologi dan ahli dalam ilmu nano yang menemukan Sars-Block, berkata: “Ini sangat menarik dan dapat merevolusi cara kita mengobati dan mencegah infeksi. “Biasanya jika Anda terinfeksi virus Anda harus menunggu," katanya dikutip dari express.co.uk.
“Jika semuanya berjalan dengan baik, bentuk pengobatan baru ini akan melindungi Anda dari penyakit dengan menghalangi perkembangan infeksi dalam tubuh Anda sementara juga memungkinkan sistem kekebalan Anda untuk mengenali dan melawannya pada saat yang bersamaan.”
"Kami berharap sekarang kami dapat melacak studi manusia dengan cepat dan menyiapkan dosis pertama pada awal 2021." Tambahnya.
Mr Watson, pendiri dan ketua perusahaan pengobatan genetik terkemuka Ligandal, telah melakukan pekerjaan dengan Robert Stroud, profesor biokimia di Universitas California San Francisco dan anggota Akademi Kerajaan Inggris, bersama dengan para ahli di bidang imunologi, ilmu komputer dan biofisika. . Pekerjaan ini didanai oleh sindikat investor Inggris yang dipimpin oleh Adam Hamdy, penulis dan konsultan strategi medis.
“Pekerjaan yang dilakukan oleh Andre Watson dan tim Ligandal dapat mengubah cara kita melawan banyak penyakit virus. Memenuhi tantangan virus corona adalah langkah pertama. " ujar Hamdy.