Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari tujuh bulan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pertama kali memberi tahu dunia tentang sekelompok kasus pneumonia misterius di Wuhan, China, 167 kandidat vaksin sedang dikembangkan untuk mencegah virus corona yang menyebabkan penyakit (disebut COVID-19), menurut WHO.
Sebagian besar kandidat vaksin berada dalam tahap praklinis, artinya masih diuji pada hewan atau di laboratorium, tetapi beberapa di antaranya telah mencapai uji coba pada manusia.
Uji klinis tersebut dibagi menjadi tiga hingga empat tahap, dengan tahap awal (fase 1 / fase 2) memeriksa keamanan, dosis, dan kemungkinan efek samping dan kemanjuran (seberapa baik kerjanya dalam memerangi patogen) dari kandidat vaksin dalam a sekelompok kecil orang, menurut Food and Drug Administration (FDA).
Kunci untuk mendapatkan vaksin kandidat yang disetujui, bagaimanapun, menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji coba fase 3 yang lebih maju.
Dalam uji coba fase 3, para peneliti menguji kemanjuran vaksin, sambil memantau reaksi merugikan pada ratusan hingga ribuan sukarelawan. FDA kemudian menyetujui vaksin jika percobaan menunjukkan itu aman dan efektif, dan manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Lima kandidat vaksin virus corona telah mulai merekrut, atau sedang menjalani, uji coba fase 3, menurut WHO. Berikut adalah kandidat yang paling menjanjikan: