Objek wisata dan cagar budaya Candi Sambisari. Video: Youtube Purbakala Yogya BPCBDIY
Travel

Candi Sambisari dan Candi Ijo Dibuka untuk Turis, 7 Candi Lainnya masih Ditutup

Abdul Hamied Razak
Selasa, 8 September 2020 - 21:12
Bagikan

Bisnis.com, SLEMAN - Objek wisata Candi Sambisari dan Candi Ijo di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah dibuka untuk umum sejak 15 Agustus 2020, namun Pemda Sleman masih menutup 7 destinasi candi lainnya termasuk Candi Prambanan.

Dengan dibukanya Candi Sambisari dan Candi Ijo, maka  sembilan candi di wilayah Sleman yang dikelola oleh Pemkab, baru dua candi yang beroperasi. Dari jumlah tersebut, jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Sudarningsih mengatakan kedua candi yang dioperasikan adalah Candi Sambisari dan Candi Ijo. Dari dua candi yang dibuka sejak 15 Agustus tersebut, tingkat kunjungan wisatawan terus mengalami peningkatan. "Baru dua itu yang dibuka selain Candi Prambanan dan Ratu Boko," katanya, Selasa (8/9/20210).

Operasional dua candi tersebut, juga sudah mendapatkan persetujuan dari BPCB. Berdasarkan data kunjungan wisatawan di Candi Ijo sejak 15 Agustus hingga 6 September, Candi ini dikunjungi oleh 2.542 orang dengan pendapatan Rp12,7 juta. Sementara untuk Candi Sambisari dikunjungi oleh 2.434 orang dengan pendapatan Rp12,1 juta.

"Seluruh sarana dan prasarana di candi harus siap dulu. Termasuk SDMnya. Kalau sudah siap, kami usulkan ke BPCB. Seperti Candi Banyunibo, meskipun menjadi lokasi even Sleman Tempel Run tapi belum bisa beroperasi," katanya.

Dijelaskan Ningsih, beroperasinya candi tersebut akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Rata-rata kunjungan wisatawan di dua lokasi wisata candi tersebut memberikan kontribusi ekonomi tidak hanya bagi masyarakat tetapi juga pendapatan asli daerah.

Terpisah, Ketua BUMDesa Boko Makmur A.T. Kawakib mengatakan rencana penyelenggaraan Sleman Tempel Run di Candi Banyunibo pernah dirapatkan. Warga dan pelaku UMKM di Bokoharjo mendukung langkah tersebut. Selain untuk lebih mengenalkan destinasi wisata Banyunibo, kegiatan tersebut juga diyakini mampu meningkatkan perekonomian warga.

"Sebagai sebuah destinasi wisata, Warga sekitar dan pelaku UMKM sangat tergantung dengan kunjungan wisatawan," kata Akib.

Dia menyontohkan beberapa kegiatan besar yang pernah digelar di Banyunibo. Seperti Festival Gerobak Sapi. Saat festival tahunan tersebut digelar pada 2019 lalu, Warga dan pelaku usaha menerima pemasukan yang lumayan. "Baik dari pengelolaan parkir maupun produk UMKM yang ditawarkan," katanya.

Meskipun begitu, Akib berharap agar kegiatan Sleman Temple Run tetap melibatkan warga. Pelibatan tersebut dinilai penting agar masyarakat merasa memiliki dan bertanggungjawab untuk ikut menyukseskan even besar tersebut. "Saat ini setiap minggu kami menggelar sunday morning di sekitar candi yang melibatkan potensi yang ada di masyarakat," katanya.

Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro