Gangguan Pernapasan Terkait Tidur
Gangguan tidur kerja shift
Ini terkait dengan gangguan tidur-bangun ritme sirkadian. Gangguan tidur kerja shift terutama dipicu pada individu yang melakukan shift malam.
Kondisi ini disebabkan oleh ketidaksejajaran sirkadian atau katakanlah, gangguan pada siklus tidur-bangun yang mengakibatkan kantuk berlebihan atau insomnia.
Orang yang mengalami gangguan tidur jenis ini mengalami kesehatan yang buruk, risiko kecelakaan dan kualitas hidup yang rendah akibat kerja shift.
Ini bisa menjadi kronis jika pengaturan waktu tidur tidak dijaga dengan baik yaitu bekerja pada siang hari dan tidur pada malam hari.
Apnea tidur obstruktif
Itu termasuk dalam gangguan pernapasan terkait tidur. Obstructive sleep apnea (OSA) menyebabkan episode berulang dari penghentian pernapasan karena kolaps sebagian dari saluran udara.
Pada kondisi ini, penderita sering mengalami gairah dari tidur karena sesak napas.
Gejala OSA yang parah termasuk kantuk di siang hari yang berlebihan dan kehilangan ingatan. OSA yang berkepanjangan dan tidak diobati dapat menyebabkan kondisi seperti gangguan metabolisme dan gangguan kognitif.
Kantuk di siang hari yang berlebihan
Ini adalah gejala dari gangguan tidur dan kondisi yang parah itu sendiri. Kantuk di siang hari yang berlebihan berada di bawah gangguan sentral hipersomnolence dan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.
Faktor-faktor seperti depresi, obesitas, dan usia berkontribusi pada kondisi ini. Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari dapat berpotensi berbahaya dan terkait dengan gangguan neurologis, kondisi jantung, atau kejiwaan.