Bisnis.com, JAKARTA - Setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda, dimana beberapa di antaranya memiliki kebutuhan khusus.
Biasanya, mereka menunjukkan tanda-tanda yang mungkin merupakan indikasi masalah yang perlu kita intervensi.
Dikutip dari Times of India, Senin (23/11/2020), Disabilitas seperti gangguan penglihatan, cerebral palsy, gangguan pendengaran adalah hal yang bisa diketahui dengan cepat. Tetapi ketidakmampuan belajar seperti disleksia, disgrafi, diskalkulia, autisme, dan gangguan defisit perhatian mungkin lebih sulit dideteksi pada awalnya.
Bahasa, perkembangan motorik, dan keterlambatan sensorik dapat diidentifikasi pada tahun pertama kehidupan anak. Headbanging, menggigit diri sendiri, dan reaksi tidak pantas lainnya terhadap situasi dapat memberi Anda indikasi kemungkinan masalah perilaku mereka.
Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat menjelaskan kemungkinan kebutuhan pendidikan khusus. Ini hanyalah beberapa indikator yang jika diperhatikan sering dalam jangka waktu yang lama harus diselidiki lebih lanjut. Disabilitas yang paling sulit diidentifikasi adalah attention deficit disorder. Itulah sebabnya mereka dikenal sebagai disabilitas tersembunyi. Indikator gangguan defisit perhatian meliputi:
- Gagal memperhatikan detail, mempertahankan perhatian atas aktivitas termasuk bermain. Tidak mendengarkan saat diajak bicara secara langsung.
- Jika anak tidak dapat mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan pekerjaan akademis, tugas dan tanggung jawab dasar. Dia mungkin kesulitan dengan keterampilan organisasi.
- Mengabaikan tugas yang membutuhkan perhatian dan konsentrasi berkelanjutan. Menjadi pelupa, menunjukkan kecerobohan dan mudah teralihkan.
- Berbicara terlalu banyak, gelisah dan kesulitan dengan permainan yang tenang.
- Mengganggu percakapan, tidak bisa menunggu giliran, dan tidak bisa diam
- Kesulitan dalam belajar bahasa dan ketidakmampuan anak untuk membaca materi yang sesuai dengan usianya, keterampilan mengeja atau bahasa lisan yang tidak sesuai dengan usia atau tingkat kelas yang diharapkan.
- Anak-anak yang memiliki anggota keluarga lain yang mengalami kesulitan dalam membaca, menulis dan mengeja harus diawasi dengan ketat.
- Perbedaan antara ekspresi lisan anak dan ekspresi tertulis dapat menjadi indikator kemungkinan disgrafia.
- Kesulitan berbasis matematika dapat dikenali dari kesulitan dalam belajar berhitung dan mengenali angka. Mengenali pola itu sulit, kehilangan jejak saat menghitung dan memperkirakan waktu juga merupakan tantangan.
- Strule untuk memproses konsep visual-spasial termasuk diagram dan grafik dan representasi bergambar matematika lainnya.
Apapun masalahnya, kunci dari deteksi dini dan prognosis yang lebih baik adalah intervensi dini. Semakin cepat kita mengidentifikasi, menerima, dan mencari bantuan, semakin baik bagi anak kita dan kita.