Bisnis.com, JAKARTA – Diet kerap kali hanya diasosiasikan sebagai cara untuk mencapai bentuk tubuh yang ideal, padahal, diet bukan satu-satunya cara untuk mewujudkan hidup yang sehat dan tubuh yang ideal.
Ahli Gizi dr. Raissa Djuanda, MGizi, SpGK mengatakan pada dasarnya, diet sangat berperan untuk menurunkan resiko penyakit metabolik. Sebut saja; diabetes, kolesterol, asam urat, penyakit jantung, hingga kanker. Selain itu jika tubuh langsing dan ideal, secara fisik juga akan tampak lebih menarik dan meningkatkan rasa percaya diri.
"Namun jadi bahaya kalau terlalu ketat, caranya salah, malah bisa mencetuskan penyakit seperti, sembelit, sakit kepala, tidak berenergi, hingga penyakit jantung dan ginjal," ujar Raissa kepada Bisnis, Senin (7/12/2020).
Dia menjelaskan, untuk mencapai tujuan diet agar tubuh sehat dan ideal maka cara paling tepat adalah dengan berkonsultasi dulu ke dokter. Dia beralasan diet harus dirancang sesuai dengan individu masing-masing.
"Tidak bisa disamaratakan antar semua orang," terang Raissa.
Raissa menyebut, saat ini memang ada banyak vitamin atau obat dan herbal yang ditawarkan di pasaran untuk diet. Namun untuk bisa mengonsumsi obat-obatan penunjang tersebut setidaknya konsumen sudah harus menjamin keamanan obat tersebut.
"Setidaknya harus ada izin edar dan BPOM," sambung Raissa.
Untuk menjaga diet tetap berjalan dengan lancar dan baik, dia juga menyarankan seseorang untuk aktif dan rajin olahraga yang dilakukan secara teratur minimal 150 menit per minggu.
"Contohnya jalan kaki, sepeda, renang," tegasnya.
Selama pandemi ini, Raissa mengimbau masyarakat yang tengah menjalani diet untuk mengutamakan penguatan imunitas. Oleh sebab itu sebaiknya tetap makan dengan gizi seimbang.
Caranya dengan memastikan pola asupan dalam sehari tetap mencakup makanan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral agar imunitas terjaga. Penting juga untuk mengatur jadwal makan yang rutin setiap hari. Jangan sampai diet malah tidak makan.
"Anda bisa mencoba dengan mengurangi porsi makan mulai dari 1/4 porsi dari yang biasa anda makan dulu, baru pengurangan diperbanyak secara bertahap. Dan sebaiknya untuk mengetahui lebih jauh dan lebih detail, konsultasikan dulu ke dokter anda masing-masing," tegasnya.
Sementara itu menurut Ahli Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan menyatakan mencapai tubuh ideal jangan sampai mencederai tubuh. Misalnya dengan diet yang tak sesuai prosedur atau memakai obat-obatan herbal yang tak sertifikasi dengan jelas.
Meski demikian, Ali mengakui tak semua obat herbal memiliki efek samping yang buruk. Beberapa obat herbal pun sudah melalui proses pengujian medis dan terverifikasi keamanannya di Kementerian Kesehatan.
Namun untuk meminimalisir risiko efek samping pada pasien dan Anda yang sedang melakukan diet berbasis bahan herbat, perlu ada kesadaran konsumen untuk tetap berhati-hati dan melakukan riset mendalam dan konsultasi pada tim medis sebelum mengonsumsi obat herbal.
“Karena obat herbal ini ada juga yang bisa mempercepat pembakaran lemak, atau menghambat pemecahan karbohidrat, sehingga merasa kenyang lebih lama dan ini cukup aman menjadi opsi cara diet,” tutur Ali.