Bisnis.com, JAKARTA - “Dunia masak atau kuliner itu dunia yang tanpa batas.”
Begitulah jawaban dari chef Steby Rafael ketika ditanya apa arti atau makna dunia kuliner baginya. Dia menuturkan apa yang diungkapkannya itu merupakan rangkuman dari pengalamannya bergelut di industri tersebut sekaligus harapan dari apa yang akan dilakukannya ke depan.
Koki asal Lampung itu memulai kariernya selepas lulus sekolah menengah atas (SMA). Lantaran keterbatasan ekonomi keluarga untuk melanjutkan pendidikan tinggi, Steby memilih langsung bekerja. Dia mengirim banyak lamaran kerja ke berbagai bidang dan ternyata pekerjaan pertama yang didapatkannya adalah menjadi seorang cook helper di sebuah restoran di Jakarta.
Dua tahun bekerja di tempat tersebut, Steby berencana apply kerja di New York, Amerika Serikat. Akan tetapi, banyak rekannya yang memberi tahu bahwa diperlukan latar belakang pendidikan tinggi untuk dapat berkarir di Negeri Paman Sam, yang kala itu tak dimiliki olehnya.
Akhirnya, dia memutuskan untuk bersekolah terlebih dahulu di Jurusan Tata Boga Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Pun ketika di kampus, dia memiliki banyak proyek terkait masak yang memaksanya untuk ambil cuti selama 2 tahun guna mengurusi proyek tersebut, sebelum akhirnya kembali ke kampus dan menyelesaikan pendidikan tingginya.
Dari pengalamannya terlibat dalam proyek catering dan konsultan, dia berinteraksi dengan seorang celebrity chef yang membawanya pada dunia showbiz. Berbagai program televisi pernah dilakoninya sejak sekitar akhir 2013.
Sebut saja misalnya program Chef Traveler, Food and Fashion, Healthy Cooking, Sedap Sekejap, Makan Bersama, dan Dapur Seru dari sejumlah saluran. Di sela program-program itu, Steby juga mengisi berbagai pelatihan dan demo masak.
“Setelah berkarier di showbiz, saya mulai melepas yang bisnis katering tadi. Ini mengajarkan saya banyak hal karena ini dunia yang berbeda dari dunia masak yang saya tekuni sebelumnya. Di sini juga merupakan titik pendewasaan saya sebagai seorang chef,” katanya.
Mimpi Besar
Sembari menjalani kegiatannya di dunia showbiz, Steby masih punya impian besar untuk memiliki lini bisnis kuliner yang holistik, yang kini sedang dibangunnya dari awal. Chef Traveler itu saat ini menjalankan bisnis kopi dengan merek Tamu Kopi.
Sekarang Tamu Kopi masih merupakan kedai kecil di pinggir jalan. Menurutnya, banyak orang yang mempertanyakan bisnis ‘cilik’ yang dilakoninya itu. Padahal kata orang, dengan namanya sebagai celebrity chef, dia seharusnya punya usaha yang lebih berkelas. Lebih fancy.
Akan tetapi, Steby tak ambil pusing komentar-komentar yang demikian. Toh, dia tak menganggap usahanya sebagai bisnis kecil atau ‘murahan’. Dia juga mengaku telah memiliki blueprint yang jelas untuk bisnis yang digelutinya itu. Dia tahu betul apa yang akan dilakukan kedepannya.
Rencananya membangun bisnis ke depan termasuk membuat aneka produk dari kopi, seperti beans, kopi saset, hingga souvenir. Selain itu, dia juga sedang menyiapkan untuk membuka sejumlah kedai satelit di beberapa titik guna menjangkau konsumen yang lebih luas.
Dalam rencana besarnya itu, dia juga menyisipkan mimpi untuk memproduksi cemilan pendamping kopi, dunia bakery. Ini termasuk di dalamnya rencana mengembangkan peternakan sapi perah, untuk produksi mentega dan keju sendiri.
Dengan nada semangat, Steby menjelaskan bahwa nantinya Tamu Kopi tidak hanya melayani pelanggan atau konsumen langsung, tetapi juga merambah ke tingkat bisnis komersial seperti supply ke hotel, restoran, dan lain-lain.
Tujuan dari semua itu adalah untuk turut serta meramaikan dunia kuliner dalam negeri. Selain itu, dia mengaku ingin membantu lebih banyak orang mengejar impiannya. Dia mengatakan ini barangkali terdengar amat klise, tapi begitulah adanya. Steby ingin bermanfaat bagi orang lain.
“Ada di titik sekarang juga enggak terpikirkan sebelumnya, tapi ternyata bisa. Makanya saya percaya apa yang sedang saya lakukan, meskipun sekarang masih kecil tapi nanti akan jadi sesuatu ... Dunia ini [kuliner] tidak akan ada batasnya,” tutur Steby.