Bisnis.com, JAKARTA - Semakin berkerumun semakin lama pandemi berlangsung. Tampaknya, kerumunan masih sangat sulit dicegah di negara kita. Padahal menjaga jaraak dan menghindari kerumunan termasuk ke dalam protokol kesehatan kita. Apakah Anda sudah tahu bahwa Covid-19 semakin mudah menular di tengah kerumunan?
Tahukah Anda bahwa kerumunan atau kepadatan menjadi salah satu penyebab mengapa kasus Covid-19 di Indonesia selalu meningkat? Dokter Samuel Sembiring di RS Hasan Sadikin Bandung mengajak Anda untuk kembali melihat ke belakang, telah banyak kejadian kerumunan yang akhirnya memunculkan klaster-klaster baru seperti klaster demo, klaster pilkada, klaster petamburan dan lainnya.
“Cara penularan Covid-19 ada dua. Yaitu, secara langsung melalui droplet yang terhirup dan penularan tidak langsung lewat permukaan benda yang terkontaminasi,” ujarnya dikutip dari Instagram @DokterSam, Senin (14/12/2020).
Droplet yang mengandung virus SARS Cov-2 dapat terhirup oleh orang sehat bila dalam jarak yang sangat dekat. Sementara teori soal virus yang bertahan atau tidak di udara masih didiskusikan, tetapi hal ini sangat memungkinkan.
Sementara, banyak juga orang yang belum sadar bahwa seseorang dapat juga tertular secara tidak langsung lewat permukaan benda-benda yang sudah terkontaminasi Covid-19. Jika dalam kerumunan, ada satu orang positif Covid-19, maka benda-benda di sekitarnya berpotensi terkontaminasi COvid-19 dan dapat menular ke orang-orang yang menyentuhnya.
“Prinsipnya, penularan Covid-19 itu tidak hanya sekedar lewat droplet, tetapi bisa lewat permukaan benda yang terkontaminasi. Sehingga berkerumun bukanlah hal yang bisa ditoleransi meskipun memakai masker,” katanya.
Yang harus diperhatikan adalah protokol kesehatan 3M [memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak] harus dilaksanakan secara utuh dan saling mengingatkan untuk menjaga jarak karena pandemi ini adalah PR yang harus dikerjakan bersama-sama.