Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah organisasi Jepang yang bertugas mencegah manga daring bajakan telah memperkirakan kerugian terparah bulanan terjadi pada November akibat manga versi ilegal tersebut.
Mengutip NHK pada Sabtu (26/12/2020), Asosiasi Buku Resmi Jepang (Authorized Books of Japan/ABJ) mengatakan situs-situs yang memuat manga bajakan baru-baru ini bermunculan.
Organisasi tersebut menambahkan lima situs yang terbanyak dikunjungi mendapatkan akses kurang lebih 48 juta kali pada Januari lalu. Dikatakannya bahwa angka tersebut melipat ganda menjadi sekitar 110 juta pada Agustus dan kemudian melonjak menjadi sekitar 140 juta pada November.
ABJ mengatakan jumlah kerugian yang diakibatkan oleh situs-situs manga bajakan pada tahun ini terus meningkat. Kalkulasi yang dilakukan oleh ABJ itu menggunakan jumlah akses situs dan lamanya waktu para pengguna berada di dalam situs tersebut.
ABJ menyampaikan kerugian agregat dari lima situs dengan akses terbanyak itu meningkat ke sekitar 35 miliar yen atau sekitar 338 juta dolar pada November. Angka tersebut merupakan tingkat terparah yang pernah tercatat dan sembilan kali lipat lebih tinggi dari jumlah yang tercatat pada Januari lalu.
Seorang pejabat ABJ mengatakan pelanggaran hak cipta baru-baru ini meningkat akibat munculnya situs-situs jahat yang pengelolanya sulit untuk diidentifikasi. Ia mendesak orang-orang untuk menghindari diri membaca manga bajakan guna melindungi budaya manga.
Sebuah situs manga bajakan bernama Manga-mura menjadi masalah sosial besar pada 2018 lalu. Situs tersebut memuat lebih dari 50.000 karya dan majalah manga tanpa izin dari para penulis dan penerbitnya.