Tenaga medis bekerja di tenda dan bangunan darurat yang dibuat untuk membantu sistem perawatan kesehatan di kawasan rumah sakit di Brescia, Italia, Jumat (13/3/2020). Penyebaran wabah virus corona (Covid-19) di Italia cukup signifikan dengan pertumbuhan jumlah kematian pasien yang mencapai 14 persen. Bloomberg/Francesca Volpi
Health

Persi Akui Tenaga Kesehatan Kewalahan

Desyinta Nuraini
Senin, 18 Januari 2021 - 14:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perlindungan tenaga kesehatan di tengah pandemi virus corona (Covid-19) ditambah lagi bencana alam menjadi perhatian Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi).

Pasalnya, tak sedikit tenaga kesehatan yang menjadi korban baik karena tertular Covid-19 maupun kelelahan saat bertugas.

"Di Sulawesi Barat dan Kalimantan kerepotan karena mereka harus menerima dan mensortir mana yang Covid mana yang bukan dan harus melindungi tenaga kesehatan," ujar Sekretaris Jenderal Persi Lia G Pratakusuma dalam seminar online, Senin (18/1/2021).

Dia mengakui, sebelum adanya bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini, banyak rumah sakit yang kewalahan menangani Covid-19. "Kita mulai kewalahan dengan banyaknya pasien Covid yang masuk rumah sakit sampai IGD penuh," sebutnya.

Lia mengatakan RS beserta tenaga medis di Indonesia sudah semaksimal mungkin dalam memberi pelayanan. Namun dengan meningkatnya kasus Covid-19, tak dipungkiri membuat kapasitas rumah sakit menjadi penuh.

"Saat ini kita sedang nego karena permintaan menambah tempat tidur, kita juga membutuhkan SDM, kita sedang nego bagaimana dengan penambahan ini," ungkapnya.

Persi juga sedang bernegosiasi dengan pemerintah agar pengurusan BPJS Kesehatan dipermudah. "Kita negosiasi supaya BPJS tidak saklek pakai peraturan lama sementara ini sudah pandemi Covid, mudah-mudahan bisa berproses," tutur Lia.

Sementara itu, Persi meminta kepada RS akan menyampaikan informasi dengan baik kepada masyarakat. Terutama terkait kapasitas yang tersedia agar tidak muncul kesan dari masyarakat RS melempar pasien karena belum bisa ditangani. "Berikan informasi yang jelas kemana dia bisa dikirim kalau penuh di rumah sakit kita," jelasnya. 

Lia berharap ada kerja sama baik antar RS di masing-masing wilayah dalam rujukan pasien. "Kalau tidak woro-woro ke rumah sakit lain kerja sama dengan wilayah setempat. Jangan segan-segan minta toliong ke wilayah, kita wajib bekordinasi," tegasnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro