Tren belanja online semakin diminati oleh masyarakat/Istimewa
Fashion

Pandemi Virus Corona Ciptakan Tren Belanja Baru di Dunia Fesyen

Newswire
Senin, 15 Februari 2021 - 18:37
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA  - Pandemi virus corona (Covid-19) telah menciptakan kebiasaan dan tren baru di masyarakat yakni melakukan peralihan belanja luring ke daring serta memilih busana yang sesuai kebutuhan sehari-hari.

Ketua Nasional Indonesian Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma menuturkan bahwa sejak pandemi, daya beli masyarakat terhadap produk fashion jauh menurun. Butik-butik atau toko pakaian sepi pengunjung dan sebagian besar lebih memilih untuk belanja secara daring.

Ali memprediksikan bahwa kebiasaan ini pun akan terus berlanjut meski pandemi berakhir, sebab belanja secara daring menawarkan berbagai kemudahan.

"Walaupun kita kangen juga dengan event offline tapi kebiasaan dan kemudahan-kemudahan yang kita dapat secara online akan terus berlanjut nantinya dan dikembangkan ke yang lebih canggih lagi," kata Ali seperti dikutip Senin (15/2/2021).

Menurutnya, generasi muda saat ini memiliki rasa aman dan nyaman saat berbelanja online. Sebab kebanyakan dari mereka lebih memilih menggunakan waktunya untuk melakukan kegiatan lain dibandingkan harus datang ke toko.

"Sekarang belanja itu sudah bukan leisure atau senang-senang lagi. Mereka bisa lihat 100 baju tapi yang dipilih cuma satu, kalau offline kan enggak, mereka jadi bisa saving waktu, energi dan banyak special offer juga," ujar desainer yang basis di Bali ini.

Pandemi juga menciptakan gaya hidup baru khususnya di bidang fesyen. Hal ini ternyata sangat berpengaruh tren busana dan strategi para pegiat fesyen dalam menjual produknya.

Selama pandemi, Ali melihat banyak masyarakat yang mencari busana multifungsi yang dapat digunakan untuk acara santai ataupun bekerja.

"Sekarang orang beli baju karena memang perlu saja, contohnya ada keperluan khusus kayak bisa baju yang di tempat AC nyaman, di outdoor nyaman, kayak pakaian yang lebih stylish yang lebih unik dibanding biasanya," ujar Ali.

"Sekarang anak-anak muda banyak yang pakai kayak baju tidur tapi lebih trendy, lebih matching atas bawah, nyaman, bisa jalan-jalan pakai itu. Itu pengaruh pandemi," imbuhnya.

Untuk dapat bertahan di industri fesyen, para desainer akhirnya membuat busana sesuai dengan keinginan masyarakat. "Kita bisa survive kalau semacam menjual produk fesyen yang menyesuaikan karena lagi diperlukan," kata Ali.

Ali mengatakan tahun 2021 belum menunjukan perubahan pada industri fesyen, tetapi dia berharap agar kegiatan seperti pagelaran busana bisa dilaksanakan secara offline.

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro