Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah sempat memberikana 'lampu hijau' untuk vaksinasi ibu menyusui bersama dengan kelompok lain seperti lansia, pengidap komorbid, serta penyintas.
Meski ibu menyusui telah mendapat izin untuk bisa divaksin, ibu hamil sepertinya masih diminta menunggu. Sebab, uji klinis vaksin virus corona (Covid-19) secara eksplisit mengecualikan ibu hamil sehingga sampai saat ini belum tersedia cukup data yang menentukan apakah ibu hamil aman mendapatkan suntikan.
Terkait hal ini, vaksinolog sekaligus dokter spesialis penyakit dalam dan ahli vaksin dari FKUI/RSCM, Dirga Sakti Rambe mengatakan bahwa ibu hamil tidak direkomendasikan untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
“Setiap jenis merek vaksin Covid-19 memiliki kekhususan masing-masing. Untuk vaksin Sinovac yang pertama kali tersedia di Indonesia, diutamakan diberikan kepada yang belum pernah terinfeksi Covid-19, sedang tidak hamil, serta tidak memiliki penyakit penyerta tertentu. Ibu hamil sebaiknya menunggu kelanjutan perkembangan dari vaksin yang dikembangkan oleh sejumlah negara,” jelas dokter Dirga dalam keterangan Teman Bumil yang diterima Bisnis, Rabu (16/2/2021).
Hal tersebut senada dengan keputusan World Health Organization yang sangat berhati-hati memberikan lampu hijau untuk vaksin pada ibu hamil. Covid-19 berpotensi berbahaya bagi semua orang. Meskipun risiko penyakit parah dan kematian pada ibu hamil sangat rendah, risiko ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil dari kelompok usia yang sama.
Selain itu, mereka yang hamil berisiko lebih tinggi untuk dirawat di unit perawatan intensif dan memerlukan perawatan tingkat tinggi, termasuk bantuan pernapasan pada mesin, serta bisa meninggal jika ini terjadi.
Ditambah lagi, temuan penelitian menunjukkan bahwa Covid-19 dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, terutama bagi mereka yang sakit parah. Salah satu alasan besar mengapa vaksin Covid-19 belum mendapatkan persetujuan dari WHO adalah karena cara kerjanya yang cukup baru.
Sementara itu, selagi vaksin Covid-19 untuk ibu hamil belum diujikan, pencegahan infeksi Covid-19 pada ibu hamil bisa dilakukan dengan berbagai hal. Menurut dokter kandungan Olivia Widyanti, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:
1. Sebisa mungkin tidak keluar rumah, kecuali untuk kontrol kehamilan.
2. Selalu gunakan masker saat keluar rumah. Disarankan untuk menggunakan masker medis, atau menerapkan double mask dengan masker medis terlebih dulu lalu ditambah dengan masker kain.
3. Rajin cuci tangan dengan sabun atau pembersih lain seperti hand sanitizer.
4. Jaga jarak dengan orang lain.
5. Pastikan makan makanan yang bergizi dan minum air yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh.
6. Melakukan isolasi mandiri dua minggu sebelum melahirkan. Hal ini disarankan juga diaplikasikan oleh orang-orang yang serumah dengan ibu hamil untuk mencegah penularan di cluster keluarga.
7. Mendapatkan vaksin influenza yang aman untuk ibu hamil dan menyusui, demi mengurangi risiko komplikasi akibat infeksi di saluran pernapasan. Selain itu, bayi yang dilahirkan dari ibu yang mendapat vaksin flu saat hamil, memiliki risiko lebih rendah untuk terkena flu.
Dengan melakukan upaya pencegahan tersebut, khususnya ibu hamil akan terhindar dari peluang penularan Covid-19 dan risiko seperti kelahiran prematur dapat dihindarkan.