Bisnis.com, JAKARTA — Banyak orang yang beranggapan bahwa tidur yang cukup adalah tidur dengan durasi minimal tujuh hingga delapan jam, serta tidur yang nyenyak dapat membuat tubuh membenarkan dirinya secara alamiah sehingga esoknya tubuh bisa kembali segar.
Akan tetapi, hal tersebutlah yang seringkali membuat seseorang mengalami kesulitan tidur dan terus berpikir bagaimana cara untuk beraktivitas pada esok hari dengan durasi tidur yang kurang.
Faktanya tidak ada yang durasi tidur yang ideal. Karena itulah, inilah beberapa faktor yang memiliki andil dalam siklus dan durasi tidur seseorang dilansir dari Times of India.
1. Genetik atau Keturunan
Berbagai studi menunjukkan bahwa pola tidur dan gangguan tidur merupakan hal yang diturunkan atau bersifat genetik.
Jadi terkadang ada beberapa orang yang bisa merasa cukup istirahat hanya dengan durasi tidur selama enam jam atau ada yang baru bisa kembali segar setelah tidur sembilan jam.
Perlu diingat bahwa selain genetik, faktor eksternal juga memiliki pengaruh yang krusial.
2. Siklus Menstruasi
Tubuh seorang perempuan mengalami perubahan internal ketika berada dalam periode sebelum dan sesudah siklus menstruasi. Seringkali efek menstruasi seperti nyeri, kelelahan, dan perubahan suasana hati yang drastis berdampak pada kondisi tidur.
Pada tahap ini, perempuan membutuhkan lebih banyak istirahat. Diketahui bahwa jam tidur seorang perempuan akan mengalami penurunan setelah masa menstruasi.
3. Perubahan Eksternal
Selain faktor internal, beberapa faktor eksternal seperti lingkungan dan suhu berdampak pada kebutuhan tidur.
Penyebabnya adalah perubahan pada waktu matahari terbit dan terbenam memengaruhi tingkat melatonin pada tubuh dan waktu seseorang mulai merasa kantuk.
4. Permasalahan Kesehatan
Dalam kondisi sehat, tubuh seseorang tidak memerlukan banyak istirahat sehingga waktu tidur dan bangun akan menyesuaikan kondisi tersebut. Tidur memiliki manfaat dalam pemulihan sehingga diperlukan ketika sedang sakit.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa tidur berlebihan bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang berada dalam kondisi yang kurang sehat.