Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia memaksa orang beraktivitas dalam ruang lingkup yang terbatas. Banyak negara dan perusahaan yang menerapkan sistem kerja dari rumah (work from home/ WFH) selama masa pagebluk ini.
Namun demikian, fenomena kelelahan akibat WFH merupakan hal yang nyata terjadi pada banyak orang. Penelitian baru menunjukkan bahwa karyawan menganggap dukungan dari manajer atau atasan mereka mulai goyah.
Dilansir dari Metro UK, Rabu (24/2/2021) penelitian dari The Hub Event yang melibatkan sekitar 1.115 orang di Inggris menemukan sekitar 53 persen karyawan mengatakan manajer mereka menjadi kurang berempati selama masa penguncian dan kerja dari rumah.
Baca Juga Simak 3 Tips Digital Marketing iSB |
---|
Hasil survei juga menunjukkan sebanyak 63 persen karyawan merasa dikecewakan oleh atasan mereka yang mengharapkan tingkat produktivitas yang sama seperti biasa, meskipun krisis virus corona terus berlanjut.
Demikian pula, 48 persen karyawan merasa bahwa para pemimpin tidak cukup memeriksa tim untuk mengetahui apakah semua orang baik-baik saja dan 32 persen mengatakan mereka tidak mendapat dukungan yang cukup untuk bekerja dari rumah.
Sementara, sebanyak 52 persen mengungkapkan bahwa mereka mengira manajer atau atasannya tidak memerhatikan tanda-tanda kelelahan pada tim mereka. Selain itu, 23 persen menyatakan bahwa atasan mereka sendiri tampak lelah dan tidak tertarik mengurusi bawahannya.
Baca Juga Kenali 4 Gejala Long Covid-19 pada Anak |
---|
Christine Macdonald, pendiri The Hub Events mengatakan bahwa hal yang paling mengkhawatirkan dari hasil ini adalah bahwa bukan hanya tidak ada kesadaran munculnya banyak kelelahan, tapi juga banyak yang tidak diperhatikan apalagi ditangani.
“Ini bisa berdampak besar pada retensi dan produktivitas. Oleh karena itu, penting bagi manajer untuk membawa praktik yang lebih berempati ke tempat kerja mereka untuk mengatasi hal ini,” kata Macdonald.
Hal ini mendukung data terbaru yang menunjukkan bahwa individu mencari cara agar dapat membantu kesehatan fisik dan emosional, misalnya dengan dukungan kesejahteraan dan kelas latihan virtual yang diharapkan sebagai tunjangan kerja paling disenangi.