Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis Indonesia bekerja sama dengan Prodia menggelar tes serologi antibodi (Anti SARS-CoV-2-Kualitatif). Tes yang digunakan sebagai skrining awal ini diikuti sekitar 100 orang karyawan Bisnis Indonesia.
Legal & Corporate Secretary Assistant Manager at PT Prodia Widyahusada Tbk Dinar Primasari mengatakan tes imuno serologi ini merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi antibodi terhadap SARS-CoV-2 menggunakan protein rekombinan yang merepresentasikan antigen nucleocapsid (N) secara kualitatif pada sampel serum atau plasma yang dikombinasikan dengan pemeriksaan SARS-CoV-2 Ag.
Selain untuk skrining awal, tes ini juga bisa mendeteksi apakah dia sudah pernah terpapar Covid-19 atau belum. "Tapi tidak bisa dilakukan sebagai diagnosis. Kalau diagnosis harus tes PCR," ujarnya di Lobi Utama Wisma Bisnis Indonesia, Kamis (25/2/2020).
Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat sebelumnya menyebut tes virus corona yang satu ini bisa meminimalkan reaktivitas silang terhadap antibodi yang dihasilkan dari virus lainnya. Potensi untuk mendapatkan hasil yang palsu pun bisa diturunkan. Tes serologi kata CDC memiliki sensitivitas hingga 96 persen untuk mengidentifikasi antibodi yang reaktif.
Sementara itu Dinar menjelaskan hasil dari tes serologi karyawan Bisnis Indonesia kemungkinan keluar dalam 2-3 hari mendatang. Bagi yang hasilnya reaktif, Prodia akan melanjutkan ke pemeriksaan kuantitatif untuk melihat jumlah titer antibodi di tubuh seseorang. Terutama jikalau orang tersebut sudah pernah terpapar Covid-19 yang telah membentuk antibodi secara alami atau orang yang sudah pernah terkena vaksin
Dinar menjelaskan memang respon tubuh seseorang berbeda-beda. Ada beberapa kasus ketika sudah divaksin antibodinya lama terbentuk sehingga ketika dicek dicek titer antibodinya menjadi tidak terlihat. Atau, ketika dicek serologinya masih non reaktif padahal sudah divaksin.
"Di Prodia ada Anti SARS-CoV-2-Kuantitatif, untuk cek titer antibodi seseorang yang ada di tubuh. DIsarankannya untuk yang sudah vaksin atau penyintas vaksin, dan yang ingin mendonor plasma konvalesen," tambahnya.
Namun yang pasti Dinar menjelaskan bahwa Prodia akan memberi catatan pada hasil tes serologi baik mau yang non reaktif atau reaktif. "Hasil non reaktif tidak mengesampingkan gejala virus atau apa. Untuk diagnosis harus tes PCR," tukasnya.