Bisnis.com, JAKARTA – Sejak pandemi virus corona dimulai, para peneliti telah mendapatkan tugas untuk menjawab pertanyaan penting, bagi mereka yang telah pulih dari infeksi, apakah antibodinya menawarkan perlindungan dari infeksi ulang di masa mendatang dan untuk berapa lama?
Sebuah penelitian yang diterbitkan pekan ini di jurnal JAMA Internal Medicine menunjukkan bahwa mereka yang memiliki antibodi Covid-19 punya risiko infeksi ulang yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak memilikinya.
Dilansir dari Fox News, Jumat (26/2/2021) peneliti dari National Cancer Institute serta perusahaan LabCorp dan Quest Diagnostics melakukan studi observasi. Mereka menganalisis data lebih dari 3,2 juta orang Amerika Serikat yang telah menjalani tes antibodi Covid-19 antara Januari hingga Agustus 2020.
Hasilnya, hanya di bawah 12 persen dari mereka yang diuji ditemukan positif antibodi virus corona sementara sekitar 88 persen negatif. Peneliti menggunakan data lebih lanjut dan menemukan kurang dari 1 persen dari mereka yang memiliki antibodi corona dinyatakan terinfeksi ulang dalam 90 hari.
Sementara itu, sekitar 3 persen dari mereka yang tidak dites positif antibodi kemudian dinyatakan positif Covid-19 untuk kedua kalinya. Studi ini menunjukkan bahwa mereka yang memiliki antibodi virus corona dapat terlindungi dari infeksi ulang hingga 90 hari dan mungkin lebih.
Para peneliti menyatakan dalam studi kohort ini, data yang tidak teridentifikasi dari lab komersial menunjukkan bahwa keberadaan antibodi terhadap virus corona baru dikaitkan dengan penurunan memiliki infeksi ulang.
Baca Juga Kenali 4 Gejala Long Covid-19 pada Anak |
---|
“Meksipun pengurangan risiko ini tidak terlihat dalam 30 hari pertama setelah tes antibodi awal, hal itu menjadi jelas setelah 30 hari dan secara progresif diperkuat selama periode pengamatan 90 hari dan seterusnya,” kata mereka.
Meskipun penelitian ini bersifat observasi dan pakar kesehatan mendesak semua orang termasuk yang telah terinfeksi Covid-19 untuk menerima vaksin, temuan ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan dalam topik serupa.
Sebuah studi komprehensif yang diterbitkan pada November tahun lalu misalnya, yang menyatakan bahwa antibodi terhadap Covid-19 dapat bertahan setidaknya sekitar enam bulan atau lebih, dan mungkin bisa bertahan dalam beberapa tahun.