Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi membuat banyak orang harus tetap berada di rumah saja, meskipun begitu beberapa di antaranya terpaksa melakukan perjalanan dengan berbagai transportasi-salah satunya adalah pesawat.
Saat menggunakan transportasi udara, para pelancong harus mematuhi semua jenis tindakan keamanan. Salah satunya adalah menjaga agar tirai jendela pesawat tetap terbuka ketika lepas landas dan mendarat. Menjaga agar tirai jendela pesawat tetap terbuka adalah persyaratan keamanan.
Mata penumpang bisa terbiasa dengan cahaya alami di luar, baik siang maupun malam dengan membuka tirai jendela pesawat. Kondisi tersebut penting jika pesawat perlu dievakuasi karena penumpang akan terbiasa dengan tingkat cahaya, seperti dikutip dari Express UK, Selasa (16/3/2021).
Aturan keselamatan penerbangan di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia mengharuskan pesawat dibuat agar dapat sepenuhnya dievakuasi dalam waktu kurang dari 90 detik.
Waktu 90 detik adalah waktu sebelum bahan bakar jet di dalam tangki bisa menyala dan meledak. Jadi, penting bagi penumpang untuk tidak mengalami disorientasi saat meninggalkan pesawat sehingga mereka dapat keluar secepat mungkin.
Alasan lain tirai jendela perlu tetap terbuka adalah untuk membantu mengarahkan penumpang jika pesawat mengalami kecelakaan.
Betty N. Thesky, dalam buku Betty in the Sky with a Suitcase, menuliskan alasan Anda harus menaikkan tirai jendela Anda adalah agar Anda lebih mengetahui mana yang naik dan mana yang turun.
“[Ini akan] memberi Anda orientasi yang lebih baik jika terjadi kecelakaan, serta memudahkan penyelamat untuk melihat ke dalam," katanya.
Lampu di pesawat juga diredupkan saat lepas landas dan mendarat untuk membantu kru dan mata penumpang melakukan penyesuaian.
"Alasan lampu diredupkan adalah agar Anda tidak dibutakan oleh cahaya saat menerobos asap dan membuat lampu darurat lebih mudah dilihat,” tambahnya.