Bisnis.com, JAKARTA - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kriteria baru untuk mengklasifikasikan varian Covid-19.
Kriteria ini untuk menjelaskan seberapa banyak yang diketahui tentang perubahan terbaru pada virus yang beredar dan membantu menyampaikan risiko.
Sebutan baru tersebut antara lain variant of interest atau varian minat, variant of concern atau varian yang jadi perhatian, dan variant of high consequence atau varian konsekuensi tinggi.
Dalam pernyataannya, CDC menyebut variant of interest menyebabkan kelompok infeksi yang berbeda di Amerika Serikat atau di negara lain, atau tampaknya memicu lonjakan kasus.
Varian ini juga memiliki perubahan gen yang mungkin lebih menular atau dapat membantu melepaskan kekebalan dari infeksi atau vaksinasi. Terapi dan tes mungkin tidak bekerja dengan baik untuk melawannya. CDC mengawasi tiga hal ini.
Variant of concern telah dibuktikan melalui penelitian ilmiah lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah. Ini juga dapat mengurangi keefektifan terapi dan vaksin. Orang yang sebelumnya menderita COVID-19 dapat terinfeksi kembali oleh jenis baru tersebut. CDC menyebut ada 5 mutasi Covid-19 yang masuk dalam klasifikasi varian ini.
Sementara variant of high consequence menyebabkan penyakit yang lebih parah dan jumlah rawat inap yang lebih banyak. Varian tersebut juga terbukti mengalahkan tindakan medis, seperti vaksin, obat antivirus, dan antibodi monoklonal. Sejauh ini, tidak ada varian yang memenuhi definisi ini.
Dalam pernyataannya, CDC selaras dengan pendekatan WHO dimana ambang batas untuk menetapkan variant of interest harus relatif rendah untuk memantau varian yang berpotensi penting.
"Namun, ambang batas untuk menentukan varian yang menjadi perhatian (variant of concern) harus tinggi untuk memfokuskan sumber daya pada varian dengan implikasi kesehatan masyarakat tertinggi," ujar juru bicara CDC, dikutip dari WebMD, Senin (22/3/2021).
Sementara itu, keputusan akhir tentang varian mana yang penting untuk diperhatikan akan dibuat oleh CDC dengan berkonsultasi dengan SARS Interagency Group yang mencakup para ahli dari National Institutes of Health, FDA, Departemen Pertahanan, Otoritas Penelitian dan Pengembangan Lanjutan Biomedis, dan Departemen Pertanian.
"Gugus tugas diperlukan," kata Michael Diamond, Direktur Asosiasi Pusat Program Imunologi dan Imunoterapi Manusia di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis.
Diamond mengatakan 50 hingga 100 ilmuwan telah bergabung dalam gugus tugas ini untuk menguji dengan cepat dan mengelompokkan jenis Covid-19 ke dalam 3 klasifikasi itu.
Percobaan pada hewan akan membantu mengevaluasi apakah itu meningkatkan tingkat infeksi atau mengurangi efek vaksin hingga obat-obatan. "Jika ya, keputusan akan dibuat tentang bagaimana kita akan menanggapi dalam konteks memodifikasi obat atau atau vaksin yang ada," sebut Kata Diamond.
Dia menambahkan pemerintah kemudian akan berkoordinasi dengan perusahaan farmasi.