Bisnis.com, JAKARTA -- Di tengah pandemi yang tampaknya tak ada habisnya dan rentetan berita tentang kekerasan rasial baru-baru ini, sulit untuk menemukan optimisme.
Komunitas di seluruh dunia terutama mereka yang merupakan kaum marginal - berjuang untuk menyesuaikan diri dengan kenyataan baru.
Namun, satu negara tampaknya mempertahankan tingkat kebahagiaan, peringkat di atas semua negara lain selama masa yang sangat menantang.
Dilansir melalui Entrepreneur, data Gallup untuk World Happiness Report melaporkan bahwa Finlandia menduduki puncak daftar negara paling bahagia di dunia selama empat tahun berturut-turut.
Negara Nordik itu diikuti oleh Islandia, Denmark, Swiss, dan Belanda.
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of British Columbia, University of Alberta dan KDI School of Public Policy and Management tersebut memberikan perhatian khusus pada bagaimana Covid-19 memengaruhi kebahagiaan di seluruh dunia.
Tolak ukur yang digunakan termasuk kepercayaan yang dimiliki masyarakat terhadap pemerintah dan nilai-nilai kebajikan.
"Finlandia mendapatkan peringkat tinggi dari segi rasa saling percaya yang telah membantu melindungi kehidupan dan mata pencaharian selama pandemi", kata para penulis, seperti dikutip melalui BBC, Senin (22/3).
Negara Nordik berpenduduk 5,5 juta orang itu berhasil menghadapi tahun yang berat, jauh lebih baik daripada mayoritas negara Eropa selama pandemi, dengan lebih dari 70.000 kasus dan 805 kematian, menurut Universitas Johns Hopkins.
Yang cukup menarik, Amerika Serikat berada di peringkat 20 besar, di nomor 14 (naik dari peringkat 18 tahun lalu).
Peringkat negara tampaknya menunjukkan bahwa, meskipun tengah berjuang dengan krisis kesehatan selama berbulan-bulan yang telah merenggut nyawa lebih dari 500.000 orang Amerika, kebanyakan orang tampaknya menemukan secercah harapan atau optimisme.
"Anehnya, secara rata-rata, tidak ada penurunan kesejahteraan ketika diukur dengan evaluasi terhadap kehidupan mereka," kata John Helliwell, salah satu penulis studi tersebut, kepada CNN.
Satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa orang melihat Covid-19 sebagai ancaman umum dari luar yang mempengaruhi semua orang dan ini telah menghasilkan rasa solidaritas dan perasaan sesama yang lebih besar.
Salah satu kesimpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa tingkat kebahagiaan di negara-negara tertentu, yaitu Inggris Raya, dipengaruhi oleh lockdown dan pembatasan jarak sosial.
Inggris, yang mengalami peningkatan dalam jumlah masalah kesehatan mental yang dilaporkan, turun dari posisi 13 ke posisi 18 tahun lalu.
Negara-negara yang melaporkan tingkat kebahagiaan paling rendah adalah Zimbabwe, Tanzania, Yordania, India, dan Kamboja.
Menurut laporan itu, sepuluh negara paling bahagia adalah:
1. Finlandia
2. Denmark
3. Swiss
4. Islandia
5. Belanda
6. Norway
7. Swedia
8. Luksemburg
9. Selandia Baru
10. Austria