Bisnis.com, JAKARTA- Menurut sebuah laporan terbaru di jurnal Translational Behavioral Medicine, penyebaran virus covid-19 telah membebani kesehatan mental orang Amerika. Peneliti Boston College menemukan laporan gejala kecemasan meningkat hingga 50% dan depresi mencapai 40% pada 2020. Angka ini meningkat 6 kali lipat dari 2019.
Pada orang dewasa Amerika yang berusia 18-29 tahun, dampaknya pada kesehatan mental bahkan lebih parah. Tingkat kecemasan dan depresi meningkat menjadi masing-masing 65% dan 61% dari responden dalam kelompok usia itu.
Para ahli Psikologi dan Ekonom Amerika dalam sebuah penelitian meninjau data survei dari hampir 1,5 juta orang dewasa di negara itu dan melaporkan penggunaan obat resep, layanan konseling, dan kebutuhan yang tidak terpenuhi untuk layanan kesehatan mental juga meningkat secara signifikan.
Tingkat gangguan kesehatan mental paling tinggi terjadi pada responden muda, berpendidikan rendah, orang tua tunggal, perempuan, kulit hitam dan Hispanik.
Profesor Lynch School of Education and Human Development Coley mengatakan bahwa selama pandemi terjadi ketidakseimbangan antara jumlah orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dengan ketersediaan kebutuhan dan penggunaan layanan kesehatan mental.
“Meningkatnya tantangan kesehatan mental menjadi gangguan yang meluas untuk fungsi optimal dan pemulihan masyarakat dari pandemi covid-19,” ungkapnya dikutip dari Medical Xpress, (23/4).
Para peneliti juga mengungkapkan perlunya studi lanjutan tentang dampak pandemi terhadap kesehatan mental serta perlunya layanan kesehatan mental dan dukungan lain untuk membantu para kelompok yang rentan menghadapi tekanan ekonomi, sosial, dan psikologis dari pandemi covid-19.
Adapun, bagi banyak orang dewasa muda, peneliti mengatakan bahwa pandemi covid-19 ini telah mengganggu rencana pendidikan tinggi dan permulaan karir serta kemandirian sosial dan finansial dan akan terjadi untuk waktu yang belum bisa diperkirakan kapan pandemi akan berakhir.
