Ilustrasi Diabetes Melitus/Istimewa
Health

7 Tanda Kerusakan Kaki pada Penderita Diabetes, Berisiko Amputasi

Desyinta Nuraini
Senin, 3 Mei 2021 - 09:40
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Diabetes tipe 2 menjadi salah satu penyakit yang banyak dialami masyarakat Indonesia. Penyakit ini menyebabkan beberapa kondisi serius, salah satu yang paling akut berupa kerusakan pada kaki hingga harus diamputasi. 

Gejala diabetes tipe 2 seringkali tidak kentara pada awalnya. Namun jika kadar gula darah tidak terkontrol hal ini dapat menyebabkan gelombang kerusakan pada tubuh, khususnya kaki.

Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf di seluruh tubuh, suatu proses yang dikenal sebagai neuropati diabetik. Saraf bertanggung jawab untuk mengirimkan informasi dari organ sensorik, seperti nyeri.

Saraf di kaki sangat sensitif dan oleh karena itu dapat memberikan indikator bahwa ada sesuatu yang terjadi pada tubuh kita.

Diabetes UK, lembaga kesehatan yang ada di Inggris menilai penting bagi penderita diabetes secara teratur memeriksa kaki. Hal ini karena kerusakan saraf dan berkurangnya sirkulasi yang disebabkan oleh diabetes, bisa berarti berkurangnya kesadaran akan rasa sakit (neuropati) dan penyembuhan yang lebih lambat.

"Memeriksa kaki Anda adalah cara yang penting untuk mengurangi kemungkinan berkembangnya masalah kaki yang serius," tulis lembaga tersebut seperti dilansir dari Express UK, Senin (3/4/2021).

Diabetes UK juga menjabarkan ada sejumlah tanda kaki akan mengalami kerusakan. Diantaranya, luka, lecet, sakit, memar, lepuh, luka bakar, dan kulit hilang.

Menurut Mayo Clinic, neuropati diabetik adalah komplikasi diabetes serius yang dapat mempengaruhi sebanyak 50 persen penderita diabetes.

"Tapi Anda dapat mencegah neuropati diabetes atau memperlambat kemajuannya dengan manajemen gula darah yang konsisten dan gaya hidup sehat," catat lembaga kesehatan itu.

Keputusan diet yang Anda buat dapat berdampak besar pada kadar gula darah. Menurut Diabetes UK, semua karbohidrat memengaruhi kadar glukosa darah, jadi penting untuk mengetahui makanan mana yang mengandung karbohidrat sehat dan perhatikan porsinya.

Karbohidrat sehat antara lain biji-bijian utuh seperti beras merah, soba, dan gandum utuh. Kemudian buah, sayuran, kacang-kacangan seperti buncis, buncis, dan lentil. Lalu, produk susu seperti yoghurt tanpa pemanis dan susu.

Pada saat yang sama, penting juga untuk mengurangi makanan rendah serat seperti roti putih, nasi putih, dan sereal dengan proses tinggi.

Komponen kunci lain untuk manajemen gula darah adalah melakukan aktivitas fisik secara teratur setidaknya 2,5 jam aktivitas dalam seminggu. Olahraga yang bisa dilakukan seperti jalan cepat, menaiki tangga, melakukan pekerjaan rumah atau berkebun.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro