Botol vaksin Sputnik V Covid-19. /Bloomberg
Health

Ini Efek Samping Vaksin Virus Corona Sputnik V Covid-19

Hanafi Nurmahdi
Senin, 17 Mei 2021 - 11:51
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Vaksin Gam-Covid-Vac atau yang lebih dikenal vaksin Sputnik V adalah vaksin Covid-19 pertama yang disahkan dan dikembangkan oleh Pusat Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya di Moskow, Rusia.

 Rusia bersama dengan Argentina, Iran, India dan 61 negara lainnya telah menyetujui penggunaan vaksin tersebut.

Sputnik V adalah jenis vaksin dua dosis dengan rentang waktu penyuntikan selama 21 hari. Menurut hasil uji klinis fase ketiga, Sputnik V juga diketahui memiliki tingkat kemanjuran sekitar 91,6 persen.

Vaksin sputnik dibuat dengan memodifikasi protein pada dua jenis adenovirus, yaitu adenovirus 26 (Ad26) dan adenovirus 5 (Ad5) yang akan memicu sistem imun untuk membentuk antibodi melawan virus Corona saat disuntikan.

Adenovirus adalah jenis virus yang berhubungan dengan flu biasa dan penyakit lainnya. Adenovirus berfungsi sebagai pengirim sel DNA untuk menghasilkan protein terhadap lonjakan virus SARS-CoV-2 di dalam tubuh.

vaksin virus corona Sputnik V
vaksin virus corona Sputnik V

Efek samping yang umum terjadi kepada penerima vaksin Sputnik berdasarkan data uji klinis pada februari 2021 lalu adalah, flu, sakit kepala, kelelahan, reaksi di tempat suntikan, demam atau menggigil, nyeri otot, dan mual.

Berdasarkan terbitan dari The Lancet, 45 penerima vaksin dari 16.427 orang melaporkan efek samping yang serius seperti trombosis vena dalam, stroke hemoragik, dan hipertensi. Namun efek samping tersebut bukan berasal dari vaksin.

Pada 12 Mei lalu The Lancet juga menunjukkan bahwa pelaporan data uji coba fase 3 sementara untuk Sputnik V tidak memadai dan penuh dengan inkonsistensi.

Menurut sebuah penelitian tahun 2008, efek samping lainnya terdapat dalam kandungan vaksin Sputnik, Ad5 yang dikaitkan dengan peningkatan penularan pada penyakit HIV. Peneliti menyarankan tindakan pencegahan terhadap penggunaan vaksin Sputnik di wilayah dengan jumlah kasus HIV dan AIDS yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro