Bisnis.com, JAKARTA – Menindaklanjuti pemberitaan kasus kematian usai menerima vaksin AstraZeneca, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan kajian lebih lanjut dan menegaskan bahwa vaksin terebut aman.
Badan POM RI telah melaksanakan pengkajian lebih lanjut bersama dengan tim pakar Komnas Penilai Obat, Komnas PP KIPI, dan ITAGI pada forum pertemuan khusus baik di WHO dan badan otoritas regulatori obat di Eropa, EMA.
Dari pertemuan tersebut disimpulkan, bahwa tromboemboli merupakan kejadian medis yang sering dijumpai.
Penyakit pembekuan darah merupakan penyakit kardiovaskuler nomor 3 terbanyak berdasarkan data global. Namun, tidak ditemukan bukti peningkatan kasus ini setelah penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Selain itu, EMA juga akan terus melakukan kajian tentang kemungkinan kausalitas kasus ini dengan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
EMA menekankan bahwa tidak ada permasalahan terkait kualitas vaksin Covid-19 AstraZeneca secara menyeluruh ataupun dengan bets tertentu.
Adapun, vaksinasi Covid-19 tidak akan menurunkan angka kesakitan dan kematian yang disebabkan hal lain.
“Kesakitan dan kematian karena penyebab lainnya akan terus terjadi, walaupun telah divaksinasi, namun kejadian tersebut tidak berhubungan dengan vaksin. Hingga saat ini manfaat vaksin Covid-19 AstraZeneca masih lebih besar dibandingkan risikonya,” tulis BPOM melalui keterangan resmi, Rabu (19/5/2021).
Beberapa negara Eropa yang semula menangguhkan vaksinasi menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca, telah memutuskan untuk melanjutkan kembali program vaksinasi dengan vaksin tersebut, setelah mendapatkan penjelasan EMA dan mempertimbangkan manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya.
Terkait dengan isu ini, dalam informasi produk vaksin Covid-19 AstraZeneca saat ini juga telah dicantumkan peringatan kehati-hatian bagi penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan trombositopenia dan gangguan pembekuan darah.
“Badan POM RI bersama Kementerian Kesehatan dan Komnas PP KIPI terus memantau keamanan vaksin yang digunakan di Indonesia dan menindaklanjuti isu setiap kejadian ikutan Pasca Imunisasi,” tambah BPOM