Bisnis.com, JAKARTA - Kolesterol tinggi dapat dikaitkan dengan pola makan yang penuh dengan lemak jenuh, yang ditemukan dalam produk susu lengkap seperti keju.
Jika Anda khawatir akan terkena penyakit jantung atau stroke, dapatkah Anda makan keju?
The British Heart Foundation (BHF) mengatakan Anda tidak perlu mengurangi keju dari makanan Anda, tetapi lebih baik dimakan dalam jumlah terbatas.
Ditambah lagi, keju tertentu mengandung lemak jenuh dalam jumlah yang berbeda-beda. Tahukah Anda keju terbaik dan terburuk untuk dimakan jika Anda memiliki kolesterol tinggi?
Adapun keju yang mengandung paling sedikit lemak jenuh (per 100g) meliputi sebagai berikut seperti dilansir dari Express:
1. Quark (0.1g)
2. Keju cottage rendah lemak (1g)
3. Keju cottage (2g)
4. Ricotta (5g)
Beberapa keju yang paling tinggi lemak jenuh meliputi:
1. Mascarpone (29g)
2. Stilton (23g)
3. Cheddar, Red Leicester, Double Gloucester dan keju keras lainnya (22g)
4. Parmesan (19g)
Keju Brie, paneer, dan kambing lunak semuanya mengandung 18g lemak jenuh per 100g.
Lalu ada Edam, yang mengandung 16g lemak jenuh sedangkan keju string, camembert, feta, dan mozzarella semuanya mengandung 14g lemak jenuh per 100g.
Keju juga tinggi garam, yang meningkatkan tekanan darah Anda, yang selanjutnya meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Keju mana yang mengandung lemak jenuhnya paling sedikit dan paling banyak?
"Mungkin ada lebih banyak garam dalam satu porsi cheddar daripada dalam sebungkus keripik," kata BHF memperingatkan.
Satu nasihat dari badan amal tersebut adalah untuk "menjaga porsi keju tetap kecil" - tidak peduli jenis keju apa yang Anda makan, meskipun sebaiknya keju "rendah lemak".
BHF menambahkan mengurangi lemak' tidak selalu berarti 'rendah lemak', itu hanya berarti 25 persen lebih sedikit lemak dari aslinya.
"Periksa label untuk melihat apakah kandungan lemaknya tinggi (lebih dari 17.5g / 100g), sedang (3.1–17.5g / 100g) atau rendah (3g atau kurang / 100g).
Heart UK, badan amal kolesterol menunjukkan bahwa penelitian telah menunjukkan bahwa lemak jenuh mengganggu reseptor pada sel hati.
Konsumsi keju dalam jumlah banyak dapat berkontribusi pada tingginya kolesterol
Sel-sel hati memiliki reseptor lipoprotein densitas rendah (LDL) yang mengambil kolesterol berlebih ketika kolesterol itu mengambang di aliran darah.
Reseptor mengeluarkan kolesterol dari aliran darah dan mentransfernya ke hati di mana kolesterol dipecah dan kemudian dikeluarkan dari tubuh.
Jika ada terlalu banyak lemak jenuh yang beredar, maka reseptor LDL akan berhenti bekerja dengan baik.
Reseptor LDL yang rusak tidak dapat menangkap kolesterol lagi, itulah sebabnya mengapa kadar kolesterol meningkat.