Bisnis.com, JJAKARTA – Kehidupan tidak lepas dari stres, tapi mungkin Anda tidak menyadarinya.
Padahal, tubuh memberi peringatan pada awal permulaan masalah, dan jika kita mau berhenti dan mendengarkan, kita dapat mendengarnya apa adanya: tanda untuk membuat perubahan dan menenangkan diri, kata William Cole, praktisi pengobatan fungsional, seperti dilansir dari laman Mind Body Green.
Berikut tanda-tanda yang tidak terlalu jelas bahwa tubuh Anda mungkin mengalami stres kronis.
1. Buang air besar tidak teratur
Meskipun Anda mungkin mengaitkan pencernaan yang tidak teratur dengan intoleransi makanan, kemungkinan besar Anda cenderung tidak mengaitkan perubahan kebiasaan Anda di kamar mandi dengan stres.
Namun, ketika Anda stres, itu dapat menyebabkan peradangan di usus dan banyak masalah radang usus. Anda dapat berterima kasih kepada poros usus-otak untuk itu, karena penelitian telah menunjukkan bahwa apa yang terjadi di otak Anda dapat secara langsung memengaruhi usus Anda.
2. Masalah kulit
Kortisol, hormon stres tubuh Anda, tidak hanya meningkatkan produksi minyak kulit, tetapi stres juga menyebabkan peradangan di usus Anda, yang dapat menyebabkan serangkaian kondisi peradangan kulit seperti eksim, jerawat, atau kondisi kulit terkait autoimun seperti psoriasis.
3. Insomnia mendadak
Baca Juga 5 Bahaya Rokok untuk Kesehatan Mulut |
---|
Stres yang sedang berlangsung menyebabkan tingkat kortisol yang sangat tinggi. Ketika kortisol tinggi, hormon melatonin waktu mengantuk Anda rendah.
Ini seharusnya terjadi setiap pagi untuk membantu Anda bangun, tetapi ketika kortisol masih dalam siaga tinggi pada malam hari, Anda pasti akan kesulitan tidur.
4. Sering sakit kepala
Penelitian telah menemukan stres menjadi pemicu langsung bagi banyak orang yang berjuang melawan migrain.
Stres juga dapat menyebabkan bruxism saat tidur — tindakan mengatupkan rahang atau menggemeretakkan gigi saat tidur-memengaruhi perkembangan sakit kepala pada hari berikutnya.
5. Telinga berdenging
Dering telinga yang konstan, juga dikenal sebagai tinnitus, tidak hanya menyebabkan iritasi tetapi seiring waktu dapat menyebabkan pusing yang tidak nyaman.
Penelitian menunjukkan bahwa stres kronis dapat dikaitkan dengan gejala tinitus. Meskipun para peneliti masih mempelajari dengan tepat bagaimana stres berhubungan dengan tinitus, mengelola tingkat stres telah disarankan sebagai cara untuk membantu memperbaiki gejala.
6. Rambut menipis
Siapa pun, apa pun jenis kelaminnya dapat mengalami salah satu dari jenis rambut rontok terkait stres.
Untungnya, karena rambut rontok yang berhubungan dengan stres sebenarnya tidak merusak folikel rambut itu sendiri, menemukan cara efektif untuk mengelola stres dapat mendorong rambut untuk tumbuh kembali.
7. Siklus haid tidak teratur
Hipotalamus otak Anda bertanggung jawab untuk melepaskan bahan kimia yang memberi sinyal kelenjar pituitari Anda untuk memberi tahu ovarium melepaskan estrogen dan progesteron untuk memulai menstruasi Anda.
Namun, tingkat kortisol yang tinggi dapat membuat sistem yang sensitif ini rusak sehingga menyebabkan menstruasi yang tertunda, ringan, atau bahkan terlewat sama sekali.
8. Libido rendah
Tingkat stres yang tinggi berpotensi membuat hormon seks Anda rusak dan memengaruhi libido.
9. Lebih sering sakit
Stres kronis menurunkan fungsi kekebalan Anda. Jika Anda terus-menerus stres, sistem kekebalan Anda tidak akan siap untuk melawan virus dan bakteri, membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit apa pun yang menghampiri Anda.
Namun Anda memiliki kekuatan untuk mengendalikan tingkat stres, apakah itu berarti meninggalkan situasi stres, hubungan yang beracun, atau memasukkan lebih banyak praktik mindfulness ke dalam kehidupan sehari-hari.
Jika Anda mengalami salah satu dari gejala-gejala ini, anggaplah itu sebagai ajakan dari tubuh Anda untuk beristirahat, memberi nutrisi, dan merawatnya.