Bisnis.com, JAKARTA - Saat cuaca sedang bersuhu panas tubuh rentan kekurangan cairan. Akibatnya, dehidrasi yang menggangu kesehatan menjadi ancaman.
Melansir dari brit.co, Selasa (8/6/2021) dokter spesialisasi pengobatan darurat dan fungsional wanita yang berbasis di California, Elke Cooke mengungkapkan bila dehidrasi itu berbahaya. Bahkan dehidrasi memiliki gejala licik yang harus diwaspadai.
Cooke mengingatkan bahwa air sangat penting bagi tubuh manusia, namun air sering kali dilupakan dalam rekomendasi diet.
"Enam puluh persen dari tubuh kita terbuat dari air yang bertindak sebagai energi, pelarut, reaktan, pembawa nutrisi dan produk limbah beracun, pengatur suhu, pelumas, dan peredam kejut," katanya.
Menurut Cooke, gejala dehidrasi hanya bisa tahan sehari. Bila selama tiga hari di biarkan dehidrasi, semua sistem tubuh akan macet dan bahkan terhenti.
Agar tidak dehidrasi, aturan umum yang baik adalah minum air setengah dari berat badan. Lalu dapat pula memeriksa warna urin Anda. Urin yang normal adalah sebagian besar harus jernih atau dengan semburat kuning daripada oranye gelap.
Cooke juga memaparkan tanda-tanda dari dehidrasi seperti berikut :
1. Kabut Otak
Apakah saat ini Anda kelelahan berlebihan, mudah marah, sulit fokus di tempat kerja atau merasa sangat frustrasi? Dehidrasi bisa jadi penyebabnya.
Baru-baru ini, telah ditunjukkan bahwa dehidrasi ringan berhubungan dengan hanya 1 hingga 2 persen dari penurunan berat badan pada orang dewasa. Itu berarti dehidrasi dapat menyebabkan penurunan yang signifikan dalam fungsi kognitif seperti kewaspadaan, konsentrasi, dan memori jangka pendek.
2. Berat Badan Naik
Meskipun mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tidak mendapatkan cukup air dapat menjadi penyebab kenaikan berat badan.
Cooke menjelaskan, air adalah elemen penting untuk membantu menjaga jalur detoksifikasi dalam tubuh, terutama ginjal dan usus. Hidrasi membantu buang air besar secara teratur, yang pada gilirannya membantu menghilangkan racun.
"Akumulasi racun akan meningkatkan peradangan dan karena itu penambahan berat badan. Hidrasi sama dengan detoksifikasi," kata Cooke.
3. Gas dan Kembung
" Untuk menghasilkan tujuh liter cairan pencernaan setiap hari, kita perlu minum cukup air,” kata Cooke.
Tanpa cairan, kemampuan sistem pencernaan akan terbatas karena tidak bisa memecah secara efektif protein dan lemak.
Pada saluran pencernaan, hal itu akan menyebabkan kembung karena partikel makanan yang tidak tercerna lebih besar. Kemudian, dimetabolisme oleh bakteri usus tertentu daripada diserap ke dalam sirkulasi tubuh untuk nutrisi.
4. Sakit Maag
Perut menghasilkan lapisan lendir yang tebal untuk melindungi lapisannya dari cairan asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan. Oleh karena itu, dehidrasi kronis mencegah produksi lendir normal dan meningkatkan risiko sakit maag.