Dewa Sudoku Maki Kaji/BBC
Entertainment

Dewa Sudoku Maki Kaji Meninggal Dunia di Usia 69 Tahun

Dinda Aulia Ramadhanty
Rabu, 18 Agustus 2021 - 12:11
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Maki Kaji, master atau dewa permainan Sudoku dikabarkan meninggal dunia akibat sakit kanker saluran empedu di rumahnya, Tokyo pada Selasa (10/08/21).

Permainan Sudoku, yang melibatkan penempatan angka 1 hingga 9 disetiap baris, kolom, dan kotak 9x9 ini populer di era awal 2000-an.

Maki Kaji, atau yang akrab dengan panggilan Kaji, lahir di kota Sapporo, yang terletak di Jepang bagian utara pada 1951 (69 tahun). Setelah menyelesaikan studinya di Universitas Keio, Kaji mendirikan perusahaan majalah teka-teki Nikoli.

Berdasarkan New York Times, asal usul dari Sudoku ini tidak jelas. Beberapa menyatakan bahwa ahli matematika dari Swiss pada abad ke-18, Euler merupakan penciptanya. Disatu sisi lainnya mengungkapkan Sudoku datang sekitar abad ke 8-9, ke Arab dari Cina melalui India.

Surat Kabar Perancis, La France menerbitkan versi awal permainan Sudoku pada Juli 1895. Kala itu disana, Sudoku dikenal dengan "le carré magique diabolique" atau kotak ajaib jahat.

Akan tetapi, terdapat pernyataan pula tentang arsitek AS, Howard Garns yang juga dilabeli sebagai pencipta Sudoku versi modern pada 1970-an dengan nama Number Place. Versi inilah yang kemudian ditemukan Kaji pada 1984.

Perubahan nama versi Jepang dilakukan oleh Kaji. Awalnya, penamaan menjadi "Suuji wa dokushin ni kagiru" yang berarti, angka harus tunggal. Namun, setelah beberapa saran serta pendapat dari rekan-rekannya, muncullah nama Sudoku dengan memiliki arti "dalam waktu sekitar 25 detik". Nama ini kemudian diresmikan bersamaan dengan penerbitan Majalah Nikoli pada 1980an.

Melansir dari BBC, Sudoku menjadi permainan terkenal di Jepang dan menjadi salah satu fenomena global pada 2004, setelah Times of London juga menerbitkan permainan serupa. Banyak turnamen dunia diselenggarakan dengan jutaan versi dimainkan setiap harinya.

Meskipun Kaji tidak memperoleh keuntungan secara finansial dari kesuksesan Sudoku, dia mengatakan kebahagiaan dari Sudoku dan orang-orang yang juga turut menikmati permainan Sudoku lebih penting daripada uang atau apapun itu.

"Saya benar-benar tersentuh ketika melihat adanya ide baru untuk Sudoku, yang memiliki banyak potensi," ungkapnya kepada BBC pada 2007.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro