Bisnis.com, JAKARTA – Statistik menunjukkan bahwa pria lebih mungkin untuk merokok dan minum alkohol dibandingkan wanita, membuat pilihan yang tidak sehat atau berisiko dan menunda pemeriksaan rutin dan kunjungan ke dokter.
Inilah yang menyebabkan lebih banyak pria yang menderita penyakit jantung, kanker usus besar, dan penyakit saluran pernapasan bawah daripada wanita. Belum lagi kondisi kesehatan yang hanya menyerang pria seperti, kanker prostat dan testoteron rendah.
Menerapkan pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan yang bergizi sangat membantu dalam menjaga tubuh agar tetap sehat. Berhenti merokok, bergerak lebih banyak, mengurangi konsumsi alkohol, mengelola stres, dan menjaga berat badan yang sehat adalah semua cara untuk mengurangi risiko kematian dini.
Memasukkan lebih banyak makanan nabati ke dalam rencana makan mingguan adalah cara penting lain bagi pria untuk meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan.
Melansir Eat This, Rabu (25/8/2021), pola makan nabati dapat membantu pria tetap sehat dan mengurangi risiko-risko penyakit berikut.
1. Penyakit Jantung
Penelitian menunjukkan bahwa pola makan vegetarian dapat mengurangi kematian akibat penyakit kardiovaskular (CVD) dan risiko kematian penyakit jantung koroner (PJK) sebesar 40 persen. Oleh karena itu, disarankan untuk makan makanan seperti sayuran berdaun hijau, biji-bijian, dan kacang-kacangan karena makanan ini diketahui dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Makanan nabati juga cenderung lebih rendah lemak jenuhnya dibandingkan makanan yang terbuat dari produk hewani. Mengganti sumber lemak jenuh dan lemak trans dengan lemak tak jenuh, seperti minyak zaitun, minyak canola, alpukat, dan kacang-kacangan telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan dengan meningkatkan kolesterol HDL "baik" dan menurunkan kolesterol LDL "jahat".
2. Kanker
The American Cancer Society menyarankan bahwa cara paling efektif untuk mencegah kanker adalah dengan aktif secara fisik dan mengikuti pola makan sehat yang berpusat pada makanan bergizi tinggi, berbagai sayuran (sayuran berdaun gelap, kacang polong, paprika, wortel), buah-buahan (terutama buah utuh, tidak dikeringkan), dan biji-bijian seperti quinoa dan beras merah.
Selain itu, penting untuk membatasi daging merah dan olahan. Sebuah studi 2018 yang diterbitkan dalam Asian Pacific Journal of Cancer Prevention menemukan bahwa asupan daging total yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan insiden kanker prostat.
3. Disfungsi ereksi dan kesehatan seksual
Meskipun tidak ada bukti yang dipublikasikan yang secara langsung menghubungkan pola makan nabati dengan penurunan risiko disfungsi ereksi, makan lebih banyak buah, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat berdampak positif pada kesehatan seksual pria. Banyak penyebab disfungsi ereksi seperti, stres, tekanan darah tinggi, dan arteri yang tersumbat kolesterol, dapat dikurangi atau dicegah dengan makan lebih banyak makanan nabati dan lebih sedikit daging merah dan olahan.
Ada juga kesalahpahaman bahwa protein kedelai (tahu, edamame) memengaruhi hormon reproduksi pria. Sebuah meta-analisis studi klinis baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Reproductive Toxicology menemukan, "tidak ada efek kedelai/isoflavon pada kadar testosteron atau estrogen pada pria.".
4. Diabetes tipe 2
Menurut data terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pria sedikit lebih mungkin menderita diabetes dibandingkan wanita yang tidak terdiagnosis. Dalam kebanyakan kasus, diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan berolahraga, menjaga berat badan yang sehat, dan makan lebih banyak makanan nabati. Makanan kaya serat, seperti kacang-kacangan dan polong-polongan, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, juga dapat membantu mencegah dan mengelola diabetes tipe 2.
5. Manajemen berat badan
Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit hati berlemak, batu empedu, sleep apnea, penyakit ginjal, dan kanker tertentu. Memasukkan lebih banyak makanan nabati ke dalam rencana makan mingguan dapat membantu manajemen berat badan. Satu studi acak dari 2017 menemukan bahwa orang dewasa yang kelebihan berat badan yang mengikuti diet nabati intervensi selama 12 minggu yang terdiri dari makanan utuh kehilangan, rata-rata, 9,25 pon (sekitar 4,1 kg).