Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit diabetes sering terjadi karena glukosa darah yang terlalu tinggi. Jumlah penderita diabetes mencapai sekitar 8,5 persen orang dewasa di seluruh dunia.
Terdapat dua tipe pada penyakit diabetes, dan tipe 2 ini merupakan bentuk yang paling sering didengar, namun berdasarkan penelitian beberapa tahun terakhir, terdapat diagnosis tambahan yang perlu diketahui. Mengutip dari Health Line (6/9/2021), berikut enam hal yang perlu diketahui tentang diabetes tipe 2:
1. Tipe 2 termasuk kondisi kronis dan saat ini belum ada cara penyembuhannya
Secara sederhana, diabetes adalah kondisi dimana tubuh memiliki permasalahan dalam mengatur kadar gula darah. Hal tersebut terjadi karena ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi atau menggunakan insulin, sebuah hormon yang mengatur gula darah.
Dampaknya akan berpengaruh pada berbagai sel dalam tubuh yang tidak akan mendapatkan energi untuk beroperasi secara teratur.
Oleh karena itu, diabetes dikatakan sebagai kondisi kronis, yang bisa berakhir dalam waktu lama. Sampai saat ini, belum ditemukan cara penyembuhannya, sehingga diperlukan perawatan yang hati-hati untuk menjaga kadar gula darah sesuai dengan target.
2. Diabetes banyak dialami dewasa muda
Jumlah kasus pengidap diabetes di seluruh dunia telah meningkat dari 108 juta pada tahun 1980 menjadi 422 juta di tahun 2014. Berdasarkan data World Health Organization, Diabetes Tipe 2 merupakan penyumbang terbanyak dari total kasus tersebut, dan bahkan diketahui lebih banyak ditemukan pada kalangan dewasa muda.
Hal tersebut mungkin dikarenakan tipe 2 dari diabetes ini lebih mengarah kepada Indeks Massa Tubuh dan obesitas, dimana saat ini menjadi permasalahan umum diantara anak muda.
3. Dapat tak terdeteksi bertahun-tahun
Kebanyakan kasus pada diabetes tipe 2 adalah tak terdiagnosis akibat gejala yang tidak dikenali sebagai penyebab diabetes.
Gejala seperti kelelahan, peningkatan pada nafsu makan dan meningkatnya rasa haus memang sulit untuk dijelaskan dan seringkali akhirnya berkembang setelah beberapa waktu kemudian. Oleh karena itu, penting untuk melakukan tes dini.
Jika Anda memiliki kondisi berat badan yang berlebih dengan usia yang masih dibawah 45 tahun, dapat segera mempertimbangkan untuk melakukan tes diabetes, karena kelebihan berat badan juga merupakan faktor risiko yang dialami pengidap diabetes tipe 2.
4. Bisa mengarah ke komplikasi yang serius
Jika gejala dibiarkan terlalu lama tanpa didiagnosa dan diobati, diabetes tipe 2 ini dapat mengarah ke komplikasi yang mengancam jiwa.
Penyakit kardiovaskular, penyakit mata diabetes, kerusakan saraf, kerusakan pada pendegaran, dan peningkatan risiko stroke serta penyakit Alzheimer merupakan kemungkinan komplikasi yang dialami oleh pengidap diabetes tipe 2.
5. Menimbulkan risiko tinggi bagi sebagian kelompok
Belum sepenuhnya dapat dipahami mengapa diabetes terjadi hanya pada kelompok orang tertentu, namun penelitian menunjukkan bahwa kelompok orang dengan ciri-ciri berikut lebih mungkin menderita diabetes tipe 2 dibandingkan yang tidak:
- Obesitas atau kelebihan berat badan
- Memiliki kebanyakan lemak dibagian tubuh tengahnya
- Tidak aktif alias jarang berolahraga minimal tiga kali seminggu
- Riwayat keluarga atau saudara yang memiliki kondisi diabetes
- Riwayat diabetes gestasional
- Riwayat pradiabetes
- Riwayat resistensi insulin, seperti mereka dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Memiliki latar belakang kelompok orang hitam, Hispanik, Indian Amerika, Kepulauan Pasifik, dan/atau Asia-Amerika
- Berusia 45 atau lebih tua
- Mereka yang memiliki kadar trigliserida tinggi, kadar kolesterol HDL rendah, dan mereka yang memiliki tekanan darah tinggi
6. Dapat diatur dan dicegah dengan gaya hidup sehat
Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan ketika menderita diabetes tipe 2 adalah dengan makan yang baik dan olahraga teratur. Beberapa hal mendasar yang dapat membantu mencegah atau mengatur diabetes tipe 2 adalah menjaga berat badan, dan melakukan aktivitas olahraga minimal selama 30 menit per hari.
Selanjutnya, kalian juga bisa memberikan batasan dalam mengonsumsi minuman manis dan berlemak dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran serta meminimalisir makanan cepat saji. Menghindari rokok juga dapat membantu meminimalisir risiko terkena diabetes.