Konsumsi Vitamin D
- Mengobati Fibrilasi Atrium (AF) dan kondisi jantung lainnya
Fibrilasi atrium merupakan kondisi dimana jantung kurang terdiagnosis dan kurang terawat, yang menjadi faktor risiko penting pada stroke.
Penyakit AF sederhananya yaitu, penyakit yang menyebabkan dua ruang atas pada jantung (atrium) bergetar alih-alih berdetak secara efektif, sehingga akhirnya darah tidak dipompa keluar sepenuhnya. Kejadian tersebut juga menyebabkan akan adanya penggumpalan darah yang tidak keluar dan dapat menyebabkan pembekuan.
Pembekuan yang membentuk gumpalan inilah akan berjalan ke otak dan memicu stroke besar bahkan dapat berakibat fatal. Stroke akibat AF dapat dicegah dengan obat anti pembekuan.
- Tidur yang cukup
Peneliti di Universitas Alabama menemukan hubungan kuat antara tidur yang kurang (dibawah 6 jam) dan insiden gejala stroke pada kalangan usia 45 tahun keatas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa memperoleh jam tidur yang cukup juga penting untuk mencegah stroke.
- Menjadi lebih optimistis
Berdasarkan ilmuwan di Universitas Harvard, orang dengan "sunny disposition" akan lebih kecil kemungkinannya untuk menderita stroke atau serangan jantung. Pada studi juga ditemukan adanya pengurangan penyakit kardiovaskular hingga 50 persen bagi mereka yang memiliki skor tertinggi untuk optimisme dan vitalitas.
- Meningkatkan konsumsi vitamin D
Kurangnya kadar Vitamin D pada tubuh faktanya dapat meningkatkan risiko stroke. Berdasarkan suatu studi, kadar rendah pada vitamin D dapat meningkatkan risiko stroke hingga dua kali lipat pada ras Kaukasian (orang kulit putih). Untuk meningkatkan kadar konsumsi vitamin D dapat dilakukan dengan berjemur atau mengonsumsi suplemen.