Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua masih memberikan perlindungan yang kuat dalam kurun waktu setahun setelah disuntik.
Badan penasihat vaksin Inggris akan memutuskan apakah dosis booster terhadap Covid-19 diperlukan pada musim gugur ini.
Vaksinologi di Universitas Oxford Dame Sarah Gilbert mengatakan bahwa memberikan suntikan dosis ketiga kepada jutaan orang adalah keputusan yang rumit. Prof Gilbert merancang vaksin Oxford-AstraZeneca pada awal 2020 ketika Covid pertama kali muncul di China.
Dia mengatakan tidak ada tanda-tanda penurunan kekebalan dalam uji coba vaksin yang sedang berlangsung, yang dimulai pada April 2020.
Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) telah mengatakan dosis tambahan ketiga harus diberikan ditawarkan kepada orang-orang dengan sistem kekebalan yang sangat lemah.
"Dosis pertama vaksin Covid-19 yang paling berdampak baik, siapa pun yang Anda berikan vaksin itu juga," katanya seperti dikutip dari BBC, Jumat (10/9/2021).
Dia mengatakan bahwa perlindungan yang maksimal akan diperoleh bila masyarakat mendapatkan vaksin Covid-19 dosis tunggal. Namun, kini vaksin yang tersedia ada dua dosis.
“Dosis kedua vaksin bisa mempertahankan kekebalan tubuh terhadap virus corona. Sedangkan dosis ketiga hanya untuk meningkatkan saja,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan ada vaksin yang membutuhkan pemeliharaan ulang terhadap respon kekebalan tubuh. Caranya, dengan memberikan booster.
Namun, belum diputuskan apakah dosis booster diperlukan untuk memperluas perlindungan pada lebih banyak orang yang berisiko tinggi dari Covid-19, termasuk mereka yang biasanya memenuhi syarat untuk vaksin flu.
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua