Toilet/Istimewa
Health

Tips Agar Lancar Buang Air Besar Setiap Hari

Ni Luh Anggela
Selasa, 21 September 2021 - 17:25
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Buang air besar (BAB) adalah proses mahkluk hidup untuk membuang kotoran yang berasal dari sistem pencernaan. Manusia dapat melakukan buang air besar beberapa kali dalam satu hari atau mungkin satu kali dalam beberapa hari.
 
“Ahli gastroenterologi menganggap frekuensi buang air besar (BM) normal berada dalam rentang tiga kali seminggu hingga beberapa kali sehari,” kata Baldeep S. Pabla, MD, gastroenterologis dan asisten profesor di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee.
 
Tubuh Anda sebenarnya diprogram untuk ingin pergi di pagi hari, dan jika Anda memanfaatkan kesempatan itu, Anda bisa membuat diri Anda menjadi rutinitas.
 
Mengapa di pagi hari? Ini karena selama tidur, motilitas usus besar umumnya berhenti. Sementara itu, ada manfaat untuk mempertahankan jadwal BAB.
 
“Buang kotoran secara rutin memberi jalan bagi lebih banyak makanan untuk tubuh Anda dan mengurangi kembung, sembelit, dan gejala GI lainnya yang terjadi saat Anda menahan buang air besar,” kata Dr. Pabla.
 
Jika Anda ingin memiliki frekuensi BAB dalam daftar tugas pagi Anda, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk melatih diri Anda sendiri, seperti dilansir dari Live Strong, Selasa (21/9/2021).
 
1. Cari tahu apa yang sudah bekerja untuk Anda

Bila Anda tidak tahu kapan Anda akan benar-benar pergi ke toilet, yang bisa Anda lakukan adalah dengan membuat buku harian BAB. Tuliskan kapan dan apa yang Anda makan, dan kapan Anda mengalami BAB.
 
Memantau diri Anda dengan cara ini selama beberapa minggu dapat membantu Anda menghubungkan titik-titik tentang bagaimana gaya hidup dan kebiasaan Anda berperan dalam keteraturan.
 
2. Dengarkan dorongannya

Ketika Anda mendapatkan perasaan ingin buang air besar, maka pergilah ke kamar mandi. Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi dengan gaya hidup kita yang sibuk, mudah untuk mengabaikan atau menunda perjalanan Anda ke toilet.
 
“Mendengarkan dorongan membantu mempertahankan pola buang air besar yang normal,” kata Dr. Pabla.
 
3. Beri diri Anda waktu di pagi hari

Ini adalah salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan. Jadikan itu bagian dari rutinitas pagi Anda dan beri diri Anda waktu dan ruang untuk pergi ke toilet jika tubuh Anda membutuhkannya.
 
4. Jika tidak berhasil, coba lagi besok

Cobalah untuk pergi ke kamar mandi dan lihat apakah Anda bisa BAB. Tetapi jangan duduk di sana selama setengah jam dengan ponsel Anda, karena itu dapat menyebabkan ketegangan yang dapat menimbulkan masalah.
 
Jika Anda tidak bisa BAB, bangunlah dan lakukan hal yang lain. Anda dapat mencobanya lagi besok.
 
5. Jangan lewatkan sarapan

Banyak hal yang membuat orang melewatkan sarapan seperti, tidak lapar di pagi hari, mengikuti puasa intermiten dan makan kemudian, atau mungkin tidak terbiasa untuk sarapan.
 
Tetapi jika Anda ingin mengatur jadwal buang air besar di pagi hari, sarapan dapat membantu karena memicu refleks gastrokolik. Apa yang Anda makan juga penting.
 
“Makanan tinggi lemak cenderung mengaktifkan kontraksi usus besar lebih dari makanan tinggi protein dan karbohidrat,” kata Dr. Pabla.
 
6. Pertahankan pola makan sehat

Ini berarti minum cukup cairan dan makan cukup serat, karena keduanya merupakan komponen tinja yang sehat. Targetkan antara 91 dan 125 ons air sehari (sekitar 11 hingga 16 gelas), menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Asupan air termasuk cairan dan makanan kaya air, seperti buah-buahan dan sayuran.
 
Memerhatikan asupan serat Anda juga sama pentingnya, terutama jika Anda berurusan dengan sembelit. Sumber serat yang baik termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian seperti barley dan bulgur.
 
7.       Ketahui kapan harus menghubungi dokter Anda
Sejujurnya, kebiasaan ke toilet dapat memberi Anda gambaran tentang apa yang terjadi pada kesehatan Anda.
 
Hubungi dokter Anda untuk mengetahui adanya darah pada tinja (setiap kali, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga kanker usus besar) atau perubahan drastis pada frekuensi BAB Anda. Misalnya, sekarang Anda mengalami konstipasi padahal sebelumnya biasa saja, atau Anda sedang mengalami serangan diare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro