Bisnis.com, JAKARTA – Seringkali, seseorang melakukan tindakan emosional yang tak terkendali seperti melakukan tindakan fisik, memaki, atau tindakan gegabah lainnya yang berujung pada penyesalan. Saat semua sudah berlalu dan Anda sudah menyadarinya, Anda mulai berpikir “Mengapa saya bisa sebodoh itu?”
“Mungkin ada pembajak di otak kita,” tulis dr Ida Rochmawati, seorang psikiater melalui akun Instagramnya, Selasa (5/10/2021).
Respon emosi dan perilaku, terutama melibatkan tiga bagian otak yaitu thalamus yang berfungsi sebagai pemancar informasi, frontal cortex yang bertugas mengolah dan memroses informasi, dan amygdala yang menghasilkan respon emosi berupa fight or flight (lawan atau lari).
“Pada saat seseorang mendapatkan stimulus emosi, pesan akan ditangkap oleh bagian otak yang bernama thalamus.” jelas dr Ida.
Dalam keadaan biasa, thalamus akan meneruskan stimulus ke frontal cortex untuk dicerna dan diolah. Lalu, akan dilanjutkan ke amygdala untuk menghasilkan respon emosi dan perilaku yang wajar.
Namun ada kalanya, stimulus begitu cepat dan bertubi-tubi sehingga thalamus akan langsung menyalurkan ke amygdala (tidak melalui pemrosesan rasional di frontal cortex) sehingga menimbulkan ledakan emosi dan perilaku diluar kendali. Inilah yang disebut amygdala hijacking.
Amygdala hijacking adalah sebuah istilah yang dipopulerkan oleh seorang pakar kecerdasan emosional, Daniel Goleman. Istilah tersebut merujuk pada sebuah respon tiba-tiba di luar kesadaran manusia yang dipicu oleh dorongan emosional yang kuat.
Meskipun bersifat spontan, dr Ida mengatakan, bukan berarti amygdala hijacking tidak bisa dikendalikan sama sekali.
“Selalu ada sinyal emosi dan reaksi tubuh saat seseorang mendapatkan ancaman, saat itulah ada ruang transisi pengambil alihan kekuasaan dari emosi sesaat oleh logika,” kata dr Ida.
Sebenarnya, amygdala hijacking tidak selalu berkonotasi negatif dan diperlukan untuk perlindungan diri dari bahaya. Namun, bila tidak proporsional, bisa berdampak penyesalan di kemudian hari.
Berikut beberapa cara untuk mengendalikan amygdala hijacking yang berpotensi merugikan:
· Pertama, jauhi sumber stimulus
· Alihkan pandangan ke objek yang menenangkan
· Lakukan relaksasi, fokus pada nafas Anda
· Sadari sensasi tubuhmu, misalnya ketegangan otot, dada berdebar, atau nafas pendek
· Tidak menghakimi perasaan dan pikiran Anda
· Pelan-pelan, bawalah kesadaran Anda pada logika untuk memroses sensasi Anda
“Selalu ada cara untuk merebut kembali tahta otak rasional yang dibajak oleh amygdala. Tentunya, butuh latihan dan pengendalian diri yang berkesadaran,” tutup dr Ida.
Relationship
Tips Mengendalikan Amygdala Hijacking, Pembajak di Otak Anda
Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Mia Chitra Dinisari