Kanker payudara/hindustantimes.com
Health

Fakta-fakta No Bra Day 13 Oktober: Ini Sejarah dan Tujuannya

Dinda Aulia Ramadhanty
Rabu, 13 Oktober 2021 - 13:10
Bagikan

Hidup Tanpa Bra hingga Kampanye Kanker Payudara

HIDUP TANPA BRA

Lambat laun, bra semakin tidak disukai, contohnya seperti yang terjadi pada 1960-an dan 70-an, dimana saat aktivis feminis mendesak perempuan untuk berhenti memakai bra sebagai deklarasi kebebasan dan kekuasaan.

Kemudian pada taun 2010-an, terdapat kampanye “Bebaskan Puting”, diikuti oleh selebritas ternama seperti Rihanna, Chrissy Teigen, dan Miley Cyrus.

Mereka membahas kontroversi bahwa pria boleh tampil topless (tanpa baju) di depan umum. Di sisi lain, hal itu dianggap sebagai perilaku tidak senonoh jika dilakukan oleh wanita.

Saat ini, ketika pandemi Covid-19 meluas, fokusnya tampak telah bergeser dan mementingkan kenyamanan di atas mode. Saat bekerja dari rumah, tidak ada batas antara pakaian siang dan pakaian tidur, lalu bralette menjadi produk yang disukai wanita.


KANKER PAYUDARA

Selain kenyamanan, pemberdayaan, dan tampilan belahan dada yang khas, masalah kesehatan adalah alasan lain mengapa beberapa wanita tidak memakai bra.

Hasil sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Cancer pada tahun 1991 menemukan bahwa wanita premenopause yang tidak memakai bra dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga setengahnya dibandingkan dengan pengguna bra. 

Namun, penelitian selanjutnya mempertanyakan hasil penelitian tersebut dan American Cancer Society merujuk pada penelitian di tahun 2014 yang diterbitkan dalam Cancer, Epidemiology, Biomarkers & Prevention menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara bra dan kanker payudara, karena jauh lebih dapat diandalkan.

Mengenakan bra mungkin bukan risiko kesehatan, tetapi banyak penelitian menunjukkan bra yang tidak pas dapat sangat mempengaruhi tulang rusuk dan menyebabkan sakit punggung dan leher. 

Bra yang dipasang dengan benar dapat membantu mendistribusikan berat payudara secara merata dan bahkan dapat membantu mengangkat payudara dari tulang rusuk, sehingga membuatnya lebih mudah untuk bernapas.

Namun, pandangan lain mengenai hal ini, yaitu bahwa bepergian tanpa bra atau setidaknya sebagian besar waktu, tidak akan menyebabkan sakit punggung. Profesor Prancis Jean-Denis Rouillon di Rumah Sakit Universitas Besancon di Prancis timur menyarankan hal tersebut setelah penelitiannya, yang masih belum dipublikasikan, mempertanyakan apakah mencopot bra akan menyebabkan payudara melorot.

Dalam penelitiannya yang dilakukan selama periode 15 tahun, Rouillon mengukur payudara dari 330 sukarelawan dengan rentang usia antara 18 dan 35 tahun, menggunakan penggaris geser dan jangka sorong.

Hasil yang tidak dipublikasikan menyimpulkan bahwa wanita yang tidak memakai bra mengalami peningkatan 7 milimeter (0,28 inci) yang diukur dari puting mereka setiap tahun. Payudara mereka juga lebih kencang, serta stretch mark lebih memudar.

Bra dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri, membuat penampilan terlihat baik dan merasa baik. Selain itu, bra juga dapat melindungi payudara, mencegahnya memantul selama melakukan latihan keras. 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro