Benarkah Zinc dapat Mengurangi Gejala Infeksi Saluran Pernapasan?

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah studi mengungkapkan bahwa mengonsumsi zinc dapat mempersingkat durasi gejela infeksi saluran pernapasan dan mungkin dapat mencegah terjadinya infeksi.

Zinc mendukung sistem kekebalan dan berperan dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk pembelahan dan pertumbuhan sel, penyembuhan luka, indera penciuman dan rasa, pemecahan karbohidrat dan peningkatan kerja insulin.

Melihat manfaat zinc yang baik untuk sistem kekebalan dan berbagai fungsi tubuh lainnya, para peneliti tertarik untuk melihat bagaimana zinc dapat melindungi seseorang dari infeksi saluran pernapasan.

Studi yang dipublikasikan di jurnal BMJ Open ini melakukan tinjauan sistematis cepat dan meta-analisis yang berfokus pada uji coba terkontrol secara acak.

Para peneliti mengidentifikasi studi yang: termasuk orang dewasa yang berisiko atau memiliki infeksi saluran pernapasan, memeriksa penggunaan zinc, serta mengukur hasil spesifik seperti kejadian infeksi saluran pernapasan dan keparahan gejala. Selain itu, mereka secara khusus mengecualikan studi yang memandang zinc sebagai pengobatan dengan intervensi obat lain.

Dengan menggunakan kriteria ini, mereka memeriksa 28 studi yang melibatkan sebanyak 5.446 peserta.

“Saya terkejut bahwa hanya satu dari empat studi yang mengevaluasi zinc profilaksis sebelumnya telah diidentifikasi dan dilaporkan dalam tinjauan sistematis. Dua diterbitkan dalam bahasa Cina, dan ini adalah pengingat yang baik tentang mengapa sangat penting untuk mencari basis data dalam bahasa selain bahasa Inggris.” kata Dr Jennifer Hunter, Ph.D., salah satu penulis penelitian, melansir Medical News Today, Rabu (10/11/2021).

Analisis menghasilkan hasil yang beragam. Misalnya, para peneliti menemukan tiga poin berikut.

Pertama, menggunakan zinc oral atau intranasal mencegah infeksi saluran pernapasan pada beberapa individu. Kedua, gejala infeksi saluran pernapasan dapat teratasi sekitar 2 hari lebih awal pada orang yang menggunakan zinc sublingual atau intranasal, dibandingkan plasebo. Terakhir, mengonsumsi zinc dapat membantu mengurangi keparahan gejala pada hari ketiga.

Namun, mereka menemukan bahwa mengonsumsi zinc tidak memengaruhi tingkat keparahan gejala harian rata-rata. Mereka juga melaporkan hubungan antara zinc dan efek samping yang lebih banyak, seperti mual dan ketidaknyamanan gastrointestinal.

Secara keseluruhan, penulis menyimpulkan bahwa bagi mereka yang tidak kekurangan zinc, mengonsumsi zinc dapat membantu mencegah infeksi saluran pernapasan dan mempersingkat durasi gejala mereka.

Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan.

Pertama, para peneliti menunjukkan bahwa beberapa studi memiliki potensi bias. Kedua, analisis khusus ini merupakan analisis cepat, artinya beberapa tugas hanya diselesaikan oleh satu reviewer. Hal ini tentu meningkatkan risiko kelelahan dalam analisis.