4 Ilmuwan Perempuan Indonesia Raih Anugerah National Fellowship 2021
Relationship

4 Ilmuwan Perempuan Indonesia Raih Anugerah National Fellowship 2021

Ni Luh Anggela
Kamis, 11 November 2021 - 19:12
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Empat ilmuwan perempuan muda dianugerahkan National Fellowship 2021 atas rencana penelitian mereka dalam mengembangkan inovasi untuk keberlanjutan dan menyelamatkan kehidupan di bumi.
 
Acara yang diadakan pada Rabu (10/11) bertepatan dengan World Science Day for Peace and Development.
 
“Science saves lives, kita semua percaya sains mampu menyelamatkan kehidupan.  Sains tak hanya berperan di masa sekarang, namun juga menjawab tantangan masa depan, serta mendorong keberlanjutan bumi dan mahluk hidup bagi kita dan generasi berikutnya. Itulah mengapa, L’Oréal Indonesia selama lebih dari 17 tahun berkomitmen untuk terus memajukan perempuan dalam dunia sains.” kata Umesh Phadke, President Director L’Oréal Indonesia dalam sambutannya.
 
Sementara itu, Melanie Masriel, Direktur Komunikasi, Hubungan Publik dan Keberlanjutan, L’Oréal Indonesia mengatakan, keempat proposal penelitian tahun ini dapat menjadi alarm bagi kita semua untuk mulai turut berkontribusi menjawab permasalahan dan tantangan dunia.
 
Diketuai oleh Prof. Dr. Endang Sukara, Dewan Juri telah menetapkan empat pemenang L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2021 sebagai berikut:
 
Febty Febriani, Ph.D dari Peneliti di Pusat Riset Fisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan melalui sains, dia ingin berkontribusi menyelamatkan kehidupan manusia dengan mengembangkan early warning system prakiraan kejadian gempa dan memetakan heterogenitas kerak bumi Indonesia”
 
Melihat letak geografis Indonesia yang rentan terjadinya gempa dan tsunami, Febty ingin menganalisis karakteristik heterogenitas kerak di Indonesia untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi dan tsunami. Febty sedang melakukan analisa pada data geomagnetik dalam rangka memetakan karakteristik heterogenitas kerak bumi Indonesia dan membangun sistem dengan metode yang divalidasi untuk menentukan prakiraan gempa jangka pendek dengan menggunakan data geomagnetik. Harapan Febty, metode ini nantinya dapat digunakan sebagai early warning system yang dapat memperkirakan akan terjadinya gempa pada masa yang akan datang.
 
Fransiska Krismastuti, Ph.D dari Peneliti di Pusat Riset Kimia – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan melalui sains, dia ingin berkontribusi menyelamatkan kehidupan manusia khususnya penderita luka kronis akibat diabetes dengan memanfaatkan limbah galvanisasi.”
 
Fransiska memiliki ketertarikan dalam dunia sains berawal di bangku kuliah. Ia melihat bahwa limbah galvanisasi ternyata memiliki khasiat baik bagi penderita luka kronis akibat diabetes dan tertarik untuk meneliti lebih jauh bagaimana limbah ini dapat menjadi solusi penyembuhan. Ia berharap dapat menggunakan ZnO dari limbah industrial galvanisasi (pelapisan baja) dan pewarna alami ANT dari kol ungu sebagai alat prognostik luka kronis yang mampu mencegah pertumbuhan bakteri pada luka dan mendeteksi kemajuan pada proses penyembuhan luka yang bisa dilakukan secara mandiri oleh pasien.
 
Dr. Magdalena Lenny Situmorang dari Kelompok Keilmuan Bioteknologi Mikroba, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung, Indonesia mengungkapkan melalui sains, dirinya ingin berkontribusi menyelamatkan kehidupan udang dengan ekosistem perairan yang terjaga guna meningkatkan keberlanjutan industri udang dan menjamin kesehatan manusia.”
 
Lenny meyakini bahwa era ekonomi biru harus mengutamakan pendekatan One-Health, dengan memprioritaskan kesehatan hewan, lingkungan dan manusia. Dalam penelitiannya, Lenny melihat potensi yang besar di bidang akuakultur, di mana ia ingin melihat bagaimana mengembangkan budidaya udang yang baik, sehingga tidak hanya memberikan produktivitas yang tinggi, namun dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan, serta secara sinergis menghasilkan produk udang dengan mutu dan keamanan yang tinggi untuk perlindungan kesehatan manusia. Ia berharap dapat mendukung industri budidaya udang di Indonesia untuk menjadi lebih tangguh dan berkelanjutan.
 
Peni Ahmadi, Ph.D dari Peneliti di Pusat Riset Bioteknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan melalui sains, dia ingin berkontribusi menyelamatkan perempuan dari kanker payudara dengan memanfaatkan biota laut Indonesia yang sangat beraneka ragam.”
 
Menyadari bahwa Indonesia adalah negara kepulauan dengan garis pantai terbesar ketiga di dunia dan keanekaragaman biota laut yang luar biasa kaya, Peni melihat potensi ini dapat dijadikan sebagai sumber bahan obat untuk berbagai penyakit, salah satunya kanker payudara. Melalui penelitian yang ia lakukan, Peni berharap dapat menciptakan terapi yang dapat membantu menyembuhkan kanker payudara tanpa memberikan efek samping yang berbahaya bagi pasien.
 

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro