Bisnis.com, JAKARTA - Suplemen memiliki beberapa manfaat salah satunya untuk melindungi jantung.
Tetapi satu penelitian menunjukkan bahwa suplemen tertentu mungkin meningkatkan kadar kolesterol "jahat".
Vitamin dalam penelitian ini adalah antioksidan, yang secara luas dianggap sehat karena dapat memerangi radikal bebas yang merusak jaringan tubuh.
Tetapi saat melakukan penelitian di sekolah kedokteran Universitas New York, tim menemukan bahwa antioksidan ini mengganggu tubuh melawan kolesterol yang merusak.
Hati menjalankan fungsi memecah kolesterol berbahaya, seperti lipoprotein densitas sangat rendah.
Ini dilakukan untuk mencegah mereka berubah menjadi kolesterol low-density lipoprotein (LDL).
Kolesterol LDL terkenal berbahaya bagi tubuh karena berkontribusi pada pembentukan plak di arteri.
Saat mereka menyempit dari waktu ke waktu, darah yang kaya nutrisi berjuang untuk mencapai jantung dan otak.
Antioksidan bisa dibilang jenis yang paling populer karena menargetkan stres oksidatif, ciri penuaan dan penyakit.
Vitamin ini termasuk vitamin E, C, dan beta-karoten, yang ternyata telah ditemukan dapat meningkatkan kadar kolesterol berbahaya dalam satu penelitian.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Investigation, menemukan bahwa vitamin termasuk E, C, dan beta karoten, dapat menggagalkan kemampuan hati untuk memecah kolesterol jahat.
Tapi mereka menegakasn temuan itu tidak menunjukkan bahwa orang harus berhenti menggunakan vitamin mereka.
Serangkaian tes lebih lanjut menemukan vitamin E mencegah proses pemecahan sama sekali, yang mengakibatkan lebih sedikit lipoprotein yang dihancurkan.
Dokter Edward Fisher, direktur Pusat Perawatan & Penelitian Lipid di NYU Medical Center, mengatakan penelitian ini adalah yang pertama untuk mendokumentasikan hubungan antara vitamin antioksidan dan kolesterol VLDL.
“Tampaknya vitamin antioksidan berpotensi berbahaya bagi jantung berdasarkan kemampuannya untuk meningkatkan sekresi VDLD di sel hati dan pada tikus yang kami pelajari.”
Namun, dia menambahkan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung temuan tersebut.
“Sampai lebih banyak data tersedia, kami tidak dapat membuat rekomendasi tentang apakah orang tidak boleh menggunakan vitamin ini.”
Dokter Ronald Krauss, dari Children Hospital Oakland Research Institute di California, menambahkan bahwa meskipun ada bukti signifikan yang mendukung manfaat antioksidan, hasil yang tidak diinginkan seperti yang disorot dalam penelitian ini harus menjadi peringatan.
Para peneliti menegaskan bahwa mengikuti diet sehat yang menekankan buah-buahan dan sayuran menawarkan peluang terbaik untuk mencegah risiko jantung.
Faktanya, semua makanan mengandung antioksidan yang berbeda dalam jumlah yang bervariasi, jadi disarankan untuk memasukkan variasi sebanyak mungkin.
Terlebih lagi, makanan tinggi antioksidan cenderung juga tinggi serat larut, yang sangat baik untuk menurunkan kadar kolesterol.
Serat larut mengikat molekul kolesterol di saluran pencernaan, sebelum menyeretnya keluar dari tubuh.