Bisnis.com, JAKARTA - Sakit tenggorokan tampaknya menjadi gejala awal yang umum dari infeksi varian Omicron.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan Jorge Moreno, asisten profesor kedokteran di Yale School of Medicine bersama rekan-rekannya, pada akhir Desember, banyak dari pasien melaporkan penyakit yang sama: batuk kering, sakit tenggorokan yang menyebabkan rasa sakit saat menelan dan tampaknya muncul sebelum sebagian besar gejala Covid-19 lainnya.
Melansir Insider, Senin (10/1/2021), Moreno mengatakan bahwa gejala ini sangat menonjol. Dan tidak seperti rasa menggelitik di tenggorokan, pasien lebih merasakan perih pada tenggorokan mereka.
Sementara itu, dokter di Norwegia, Afrika Selatan dan Inggris juga telah mengidentifikasi tenggorokan sakit atau gatal sebagai gejala yang membedakan Omicron.
Pada jumpa pers di bulan Desember, CEO Discovery Health, Ryan Noach mengatakan pasien Omicron biasanya melaporkan tenggorokan gatal terlebih dahulu, diikuti hidung tersumbat, batuk kering dan nyeri tubuh.
Sebaliknya, Moreno mengatakan sakit tenggorokan sering bersamaan dengan sinus tersumbat dan sakit kepala.
Menurut data dari Zoe Covid Symptom Study, sakit tenggorokan adalah gejala awal Omicron yang umum. Dalam sebuah video pada 22 Desember, Tim Spector, peneliti utama studi tersebut mengatakan, sekitar 57 persen orang dengan Omicron melaporkan sakit tenggorokan.
Selain itu, analisis wabah Omicron di pesta Natal di Norwegia menemukan bahwa 72 persen orang yang terinfeksi mengalami sakit tenggorokan, yang berlangsung rata-rata sekitar tiga hari. Sebagian besar orang yang terinfeksi telah divaksinasi dengan dua dosis vaksin mRNA.
Dalam pantuan yang dilakukan Moreno dan rekannya di klinik miliknya, dia mengatakan bahwa sebagian besar pasien sudah divaksinasi, yang menjelaskan mengapa gejala mereka cenderung lebih ringan dan relatif berumur pendek.
Sementara itu, bagi orang-orang yang telah mendapatkan booster, Moreno menyebutkan bahwa gejalanya hampir seperti pilek -- gejala sinus dan sakit tenggorokan.
"Beberapa hari kemudian, mereka sudab siap untuk kembali berolahraga atau melakukan aktivitas rutin mereka," kata Moreno.
Omicron Mungkin Menginfeksi Tenggorokan Sebelum Hidung
Meskipun sakit tenggorokan biasa terjadi pada orang yang divaksinasi dengan infeksi Delta, gejalanya tampak lebih umum pada Omicron.
Ahli virus di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Andy Pekosz mengatakan, salah satu hal yang mereka ketahui tentang Omicron adalah bahwa Omicron tampaknya memiliki serangkaian gejala yang berbeda dengan varian lainnya.
Bila kehilangan penciuman adalah gejala yang biasa dilaporkan pada mereka yang terinfeksi Covid-19, dengan Omicron, Pekosz mengatakan sepertinya tidak banyak yang melaporkan adanya gejala ini.
"Sebaliknya, [ada] lebih banyak laporan tentang batuk dan tenggorokan gatal, pada orang dengan Omicron," ungkapnya.
Dia menambahkan, gejala unik varian ini mungkin mencerminkan perubahan dimana virus ini menginfeksi saluran pernapasan Anda atau seberapa baik virus itu menginfeksi sel-sel tertentu di saluran pernapasan Anda.
Beberapa ahli telah menyarankan bahwa Omicron dapat menginfeksi tenggorokan sebelum menginfeksi hidung, sedangkan varian lain lebih suka menginfeksi saluran hidung terlebih dahulu.
"Bila Anda mendengar anekdot yang sama dari orang-orang yang mengatakan banyak dari mereka yang mengalami tenggorokan gatal, itu mungkin karena disanalah konsentrasi tertinggi virus berada pada titik itu," kata Irene Petersen, seorang epidemiologi di University College London.
Di sisi lain, sebuah penelitian kecil yang dirilis pada Rabu oleh tim peneliti AS menemukan bahwa viral load dari infeksi Omicron memuncak dalam air liur satu hingga dua hari sebelum memuncak pada nasal swab, yang mungkin menjelaskan mengapa menambahkan usap tenggorokan atau throat swab ke rapid test dapat meningkatkan akurasinya.