Bisnis.com, JAKARTA - Kolesterol, yang seringkali dianggap sebagai sumber penyakit, sebetulnya memiliki peran penting bagi tubuh, seperti membangun sel-sel sehat dan membantu memproduksi vitamin D dan hormon. Akan tetapi, mereka akan berubah menjadi petaka, saat kadar kolesterol dalam darah tinggi. Inilah mengapa kolesterol tinggi seringkali menjadi musuh banyak orang.
Biasanya, saat seseorang mengalami kolesterol tinggi, ada gejala-gejala yang menyertainya. Bahkan, gejala-gejala tersebut dapat menyebabkan kerusakan yang permanen.
“Terlalu banyak kolesterol dalam darah, dapat menyebabkan penumpukan plak lemak di dinding pembuluh darah, yang dikenal sebagai ateroma,” kata dr Luke Pratsides yang bertugas di sebuah perusahaan kesehatan digital, melansir Express, Rabu (19/1/2022).
Menurutnya, ateroma dapat menyumbat sebagian atau seluruh pembuluh darah. Meskipun kondisi ini dapat dikurangi atau pulih dengan melakukan diet dan rutin berolahraga, ini pada akhirnya menyebabkan pembuluh darah mengeras, atau dikenal sebagai aterosklerosis.
Jika Anda sudah mengalami kondisi ini, Pratsides mengatakan, ini sudah tidak bisa disembuhkan.
Dia juga menjelaskan bahwa tanda-tanda kerusakan permanen yang disebabkan oleh plak aterosklerosis ini bergantung pada dimana plak tersebut berada di organ tubuh.
“Dalam arteri koroner - pembuluh darah yang memasok jantung, aterosklerosis dapat berarti otot jantung tidak mendapatkan suplai darah, serta oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan,” ungkapnya.
Kondisi ini dikenal sebagai iskemia dan bisa menyebabkan nyeri dada yang biasanya muncul setelah beraktivitas, atau yang juga dikenal sebagai angina stabil.
Dalam kasus terburuk, aterosklerosis dapat pecah dan menghalangi jantung yang mengarah ke infark miokard, atau yang lebih dikenal sebagai serangan jantung, dimana kondisi ini merupakan keadaan yang mengancam jiwa. Akan tetapi, kerusakan permanen tidak berhenti di situ.
Pratsides menuturkan, di otak, aterosklerosis di pembuluh darah kecil dapat menyebabkan hilangnya memori dan degenerasi kognitif progresif yang dikenal sebagai demensia vaskular. Sedangkan, dalam pembuluh darah yang lebih besar, aterosklerosis dapat menyebabkan gejala seperti stroke ringan, atau serangan iskemik transien.
Gejala-gejala lain yang dapat menyebabkan kerusakan permanen termasuk amputasi kaki, disfungsi ereksi dan kehilangan penglihatan.
Meskipun kita tidak mungkin sepenuhnya bisa menghindari aterosklerosis, Anda masih bisa mencegah oklusi pembuluh darah besar dan memperlambat perkembangan plak aterosklerosis yang ada dengan menerapkan diet rendah lemak jenuh.
Kemudian, menahan diri untuk tidak merokok dan menghindari konsumsi alkohol yang berlebih juga bisa membantu Anda. Dan, jangan lupa untuk menjaga kesehatan pembuluh darah dengan rutin berolahraga seperti berlari atau bersepeda.