Ilustrasi gagal jantung/Freepik.com
Health

Cegah Henti Jantung Mendadak di Usia Muda

Annasa Rizki Kamalina
Selasa, 25 Januari 2022 - 21:33
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam umur yang tergolong muda, Maura Magnalia yang merupakan anak dari Nurul Arifin berpulang ke pangkuan Tuhan pada Selasa, 25 Januari 2022 pukul 05.37 WIB karena serangan jantung.

Perempuan kelahiran 20 September 1994 tersebut tutup usia akibat henti jantung. Pada dasarnya, henti jantung dan serangan jantung berbeda. 

Orang sering menggunakan istilah ini secara bergantian, padahal henti dan serangan jantung bukan hal yang sama. Serangan jantung adalah ketika aliran darah ke jantung tersumbat, dan henti jantung mendadak adalah ketika jantung tidak berfungsi dan tiba-tiba berhenti berdetak secara tidak terduga. Serangan jantung adalah masalah sirkulasi dan henti jantung mendadak adalah masalah listrik.

Henti jantung mendadak terjadi secara tiba-tiba dan seringkali tanpa peringatan. Hal ini dipicu oleh kerusakan listrik di jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia). Dengan aksi pemompaannya yang terganggu, jantung tidak dapat memompa darah ke otak, paru-paru, dan organ lainnya. 

Beberapa detik kemudian, seseorang kehilangan kesadaran dan tidak memiliki denyut nadi. Kematian terjadi dalam beberapa menit jika korban tidak menerima pengobatan.

Dalam rangka pencegahan, Anda dapat melihat gejala yang mungkin terjadi seperti kecemasan, nyeri dada, pingsan, sesak napas, berkeringat, terasa lemah, pusing, dan kepala terasa ringan.

Pandemi yang sedang berlangsung telah menyebabkan peningkatan gaya hidup sedentary (tidak bergerak aktif dan pola makan tidak sehat) bagi kaum muda. Oleh karena itu, penting untuk mulai merawat jantung sejak dini untuk mencegah kematian akibat henti jantung mendadak di kemudian hari. 

Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghilangkan risiko serangan jantung pada orang muda, perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan tertentu pasti dapat mengurangi kemungkinan menyebabkan kondisi fatal ini. Melansir dari Times of India, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan jantung. 

1. Makan Diet Sehat Jantung

Demi jantung Anda, pilihan makanan sehat adalah suatu keharusan. Seseorang harus menghindari makanan berminyak, manis, kolesterol tinggi sebanyak mungkin dan memasukkan biji-bijian sehat, sayuran hijau, dan makanan kaya omega-3 dalam diet Anda.

2. Berolahraga secara teratur 

Aktivitas fisik harus sangat didorong baik di lingkungan rumah atau di luar ruangan dengan ruang sosial dan juga akan meningkatkan kesejahteraan. Seseorang harus melakukan aktivitas fisik selama 30-45 menit setiap hari untuk kesehatan yang lebih baik.

3. Mengelola stres dan kesejahteraan mental 

Untuk mengelola stres, seseorang harus melakukan latihan yoga setiap hari, sebagai bagian dari rutinitas Anda. Lakukan meditasi minimal 30 menit setiap hari.

4. Berhenti Menggunakan Tembakau dan Minum Alkohol

Berhenti Merokok dan alkohol tidak selalu mudah. Seseorang harus menghindari menggunakannya karena dapat menyebabkan masalah kesehatan.

5. Jaga agar angka vital Anda tetap terkendali termasuk tekanan darah, kolesterol, dan glukosa darah.

6. Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas.

7. Batasi lemak jahat (lemak jenuh dan trans) dan gula. Tingkatkan asupan buah-buahan dan sayuran segar dan biji-bijian. 

Karena peningkatan pesat dalam tingkat penyakit jantung, orang-orang di seluruh kelompok umur harus menjaga kesehatan jantung mereka.

Walaupun pencegahan itu penting, pasien yang sudah menderita penyakit jantung perlu ekstra hati-hati, terutama di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Kedua kondisi jantung yang berbeda ini terkait. Henti jantung mendadak dapat terjadi setelah serangan jantung, atau selama pemulihan.

Serangan jantung meningkatkan risiko henti jantung mendadak. Sebagian besar serangan jantung tidak menyebabkan henti jantung mendadak. Melakukan pertolongan pertama dengan segera dapat menyelamatkan nyawa. 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Korban Henti Jantung?

Henti jantung bersifat reversibel pada sebagian besar korban jika ditangani dalam beberapa menit. Pertama, hubungi layanan medis darurat.

Kemudian dapatkan defibrilator eksternal otomatis jika tersedia dan gunakan segera setelah tiba. Mulailah CPR segera dan lanjutkan sampai layanan medis darurat profesional tiba.

Jika dua orang tersedia untuk membantu, yang satu harus segera memulai CPR sementara yang lain menelepon layanan medis.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro