Bisnis.com, JAKARTA – Masalah jantung yang umumnya dikaitkan dengan orang dewasa yang lebih tua, sepertinya sudah tidak berlaku lagi di masa ini.
Seorang ahli jantung di AS Luke Laffin mengatakan masalah jantung yang saat ini juga mengintai usia muda ini ada kaitannya dengan perubahan gaya hidup selama beberapa dekade terakhir.
“Ada perubahan dalam keseharian orang-orang, seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji, tidak cukup kardio hingga peningkatan screen time yang secara dramatis memengaruhi seberapa banyak kita bergerak. Bahkan, pekerjaan saat ini lebih sedikit membutuhkan aktivitas fisik bila dibandingkan dengan beberapa dekade," kata Laffin dikutip dari Cleveland Clinic, Rabu (26/1/2022).
Di sisi lain, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Vito Anggarino Damay mengatakan untuk berhati-hati dengan gagal jantung, suatu kondisi dimana jantung tidak mampu menampung dan memompa darah dengan tekanan cukup ke seluruh tubuh.
"Kondisi yang serius ini sebenarnya merupakan fase akhir dari seluruh jenis penyakit jantung," ungkap Vito, melansir akun Instagram miliknya, Rabu (26/1/2022).
Gagal jantung dan aritmia jantung adalah kelainan jantung yang lebih sering ditemukan pada usia muda, dibandingkan serangan jantung.
Baca Juga Anak Nurul Arifin Meninggal Serangan Jantung ? Ini Alasan Sakit Jantung Terjadi di Usia Muda |
---|
Dua kondisi yang terkait dengan gagal jantung adalah bengkak jantung dan aritmia.
1. Bengkak jantung
Bengkak jantung atau yang dikenal dengan kardiomegali adalah kondisi jantung yang mengalami penebalan otot atau pelebaran ruang jantung.
Vito menuturkan, kondisi ini dapat terjadi di usia muda bahkan pada usia 30-an.
Bengkak jantung dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti tekanan darah tinggi, gangguan katup, jantung bocor, penyempitan pembuluh darah jantung dan infeksi.
Gejalanya bisa termasuk napas pendek, detak jantung tidak teratur dan pembengkakan.
Sayangnya, masih ada orang-orang yang tidak menyadari gejalanya, terutama bila gejala masih ringan.
Padahal menurut Vito, saat masih ringan, kondisi tersebut justru harus segera ditangani dan dicari solusinya daripada sudah terlanjur parah.
2. Aritmia
Sementara itu, aritmia merupakan kondisi dimana detak jantung tidak normal, bisa terlalu cepat, terlalu lambat atau tidak beraturan.
Otot jantung memompa karena ada aktivitas otomatis dari kelistrikan jantung. Saat korslet listrik jantung terjadi, inilah yang dinamakan aritmia.
Gejala aritmia ada yang bersifat ringan seperti perasaan berdebar, hingga ada yang menyebabkan stroke atau henti jantung mendadak yang fatal.
Kedua kondisi ini bisa dideteksi melalui pemeriksaan sederhana, seperti X-ray, EKG, dan ekokardiografi atau USG jantung.
"Bengkak jantung dan aritmia dapat ditangani lebih awal jika cepat dideteksi. Selain itu, obat-obatan bermanfaat menjaga kinerja jantung dan menurunkan risiko keparahan atau komplikasi," kata Vito.