Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit diabetes atau penyakit gula merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) di atas batas normal. Hingga saat ini penyakit diabetes masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Indonesia. Data International Diabetes Federation (IDF) 2021, saat ini Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan kasus diabetes tertinggi di dunia. Bahkan Indonesia menempati posisi ke lima di dunia.
Data IDF 2021 juga menyebutkan 537 juta orang dewasa usia 20-79 tahun atau 1 dari 10 orang hidup dengan diabetes. Termasuk diabetes tipe 1 dan tipe 2, serta didiagnosis dan diabetes yang tidak terdiagnosis. Angka tersebut diprediksi akan meningkat menjadi 643 juta pada 2030 dan 784 juta pada 2045. Bahkan setidaknya terdapat 236 ribu jiwa meninggal akibat diabetes pada tahun 2021 di Indonesia.
Berdasarkan fakta tersebut, memecut tekad Iwan Benny Purwowidodo, Founder Konsep Karnus untuk menciptakan platform digital bernama BOT1 yang mampu memantau kondisi penderita diabetes, sekaligus menjadi pendamping cerdas dalam proses penyembuhan diabetes yang dijalani penderita.
“Saya telah melakukan analisis mengenai data dari Karnus BOT1. Data tersebut sangat relevan dengan pemeriksaan yang selama ini kami jalankan bahkan dapat menampilkan informasi kualitas darah dalam bentuk grafis. Saya rasa ini adalah inovasi yang sangat bagus,” ujarnya seperti siaran resmi yang dikutip, Kamis (3/2/2022).
Platform robot cerdas tersebut telah diperkenalkan kepada masyarakat luas secara resmi pada 29 Januari 2022. Peluncuran dilakukan secara daring yaitu melalui aplikasi zoom demi mencegah penyebaran Covid-19. Selain dihadiri Iwan Benny Purwowidodo selaku Founder Konsep Karnus, peluncuran platform digital BOT 1 juga turut dihadiri kalangan dokter, akademisi dan masyarakat luas, serta Dr. Sugeng Ibrahim, M. Biomed selaku Pakar Kesehatan Biomedic sebagai pembicara.
Sugeng Ibrahim juga menyampaikan dukungannya atas Karnus BOT1, yang mampu mengembalikan harapan para diabetesi yang telah pudar akan kesembuhan dari penyakit diabetes.
Sementara itu Dr. Wahid selaku aplikator dari Karnus BOT1 yang juga turut menjadi narasumber pada acara tersebut menyampaikan apresiasi dan dukungannya, “Karnus BOT1 sangat membantu kami para dokter untuk dapat lebih mudah memantau kondisi pasien diabetes,” ujarnya.
Senada dengan Dr. Wahid, Dr. Edy Subagiyo juga menyampaikan bahwa dengan penggunaan Karnus BOT1 ini pengoptimalan proses penyembuhan pasien diabetes akan kembali didapatkan.
Karnus BOT1, sebuah platform digital yang mampu menampilkan data analisis kesehatan mulai dari kualitas darah hingga berbagai indikator kesehatan lainnya. Data laboratorium dan berbagai aktivitas harian dari pengguna akan dianalisa oleh algoritma canggih Karnus BOT1, hingga menunjukkan progress kondisi tubuh dengan tampilan berupa diagram dan grafik.
“Saya sangat terbantu dengan hasil analisis data yang diberikan Karnus BOT1, karena tidak hanya memberikan informasi kondisi gula darah tetapi juga kualitas saluran peredaran darah saya. Bahkan menu-menu makanan sehat yang diberikan juga sangat membantu mengontrol kalori yang saya konsumsi,” terang Rochmadtoni selaku pengguna platform Karnus BOT1.
Sepakat dengan apa yang disampaikan Rochmadtoni, Sunaryo juga menyampaikan apresiasinya terhadap platform Karnus BOT1, “Platform ini sangat bagus sekali, dapat merekam hasil pemeriksaan medis dan ada rujukannya. Orang ketika melihat itu senang, seolah-olah kita itu punya lab sendiri,” terangnya.
Selain dapat menganalisis dan memantau kondisi dari pengguna, melalui Karnus BOT1 pengguna juga dapat melakukan konsultasi secara langsung dengan dokter-dokter berpengalaman di bidangnya.
Pengalaman tersebut turut disampaikan oleh Izzudin yang juga merupakan pengguna dari platform Karnus BOT1. “Pelayanan yang diberikan oleh tim konsultasi Karnus BOT1 sangatlah baik. Tidak hanya bisa berkonsultasi langsung lewat zoom dengan dokter, tim yang ada di balik program sembuh diabetes dan Karnus BOT1 juga sangat cepat tanggap atas berbagai pertanyaan saya. Saya sangat salut,” ungkap Izzudin