Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin Merah Putih mulai melakukan uji klinis fase pertama, setelah mendapatkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) pada Senin (7/2).
Seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyiapkan vaksin karya anak bangsa menjadi booster untuk anak usia 3 tahun ke atas.
Menanggapi rencana tersebut Dokter Spesialis Anak Hinky Hindra Irawan Satari mengakui sedang mengamati dan mengikuti kemajuan dari penelitian vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga Surabaya dan PT Biotis Pharmaceuticals.
"Kita lihat aja, ini kan musti diikuti dulu. Setelah itu diukur kekebalannya, kemudian baru kalau udah aman, baru fase selanjutnya, dosisnya berapa kali, berapa cc, intervalnya berapa lama, gitu," kata dr Hindra kepada Bisnis, Kamis (10/2/2022).
Di sisi lain, dr Hindra merasa bangga dan gembira dengan hadirnya vaksin Merah Putih ini.
Dengan adanya vaksin tersebut, dia berharap orang yang mau divaksin lebih banyak lagi, dan orang yang kebal semakin bertambah.
"Sehingga virus tidak ada kesempatan untuk berkembang biak, dia tidak akan menularkan dan tidak akan dibawa oleh seseorang, karena tidak ada yang bisa dipakai untuk berkembang," katanya.
Senada dengan dr Hindra, Dokter Spesialis Anak S. T. Andreas mengatakan akan melihat hasil dari uji klinis.
"Jika hasil uji klinis sudah keluar dan baik, pastinya disambut dengan baik," kata dr Andreas kepada Bisnis, Kamis (10/2/2022).
