Bisnis.com, SOLO - Tak sedikit masyarakat yang menganggap intoleransi makanan sebagai alergi. Padahal, kedua hal tersebut sebetulnya berbeda. Menurut Cleveland Clinic, alergi adalah eaksi sistem kekebalan tubuh melawan bahan yang dianggap berbahaya.
Sementara itu, intoleransi makanan jauh lebih umum, yaitu respons sistem pencernaan saat suatu makanan atau minuman tidak dapat dipecah oleh tubuh.
Permasalahannya, meski memang tak perpotensi mengancam jiwa layaknya alergi, intoleransi makanan tetap sajabisa membuat seseorang menjadi tidak nyaman dan bahkan kesakitan.
Nah, untuk itu, penting bagi Anda guna mengetahui ciri-ciri umum dari intoleransi makanan ini agar bisa dihindari dan diatasi dengan tepat. Berikut adalah tanda-tandanya.
1. Perut kembung
Perut kembung adalah salah satu gejala paling umum dari intoleransi makanan. Niket Sonpal, seorang internis dan gastroenterolog di New York mengatakan bahwa kembung biasanya terjadi usai makan besar dan tinggi serat. Namun, jika hal ini terjadi setiap kali makan makanan yang sama, maka kemungkinan itu adalah intoleransi makanan.
2. Sakit perut
Sakit perut biasa terjadi bersama dengan rasa kembung.Adapun rasa sakit yang dirasakan umumnya bervariasi pada setiap orang. Akan tetapi, jika disebabkan oleh intoleransi, biasanya akan terasa seperti kram di perut bagian tengah dan bawah.
3. Diare
Ketika tubuh tidak dapat mencerna atau memecah makanan tertentu, efek sampingnya adalah diare.
"Jika Anda sering mengalami diare setelah makan, Anda mungkin mengalami gangguan fungsi pencernaan terhadap makanan tertentu. Laktosa atau gluten bisa jadi penyebabnya, tapi itu bukan satu-satunya," kata Sonpal.
4. Sakit kepala
Meski mungkin terdengar tidak biasa, sakit kepala adalah tanda lain dari intoleransi makanan. Sakit ini terjadi ketika suatu makanan dianggap sebagai ancaman. Pada saat itu, tubuh akan melepaskan antibodi imunoglobulin G (IgG) ke dalam aliran darah. Terkadang antibodi IgG dapat menyebabkan migrain dan sakit kepala.
5. Kelelahan
Selain turunnya gula darah dalam tubuh, intoleransi makanan juga bisa menyebkan kelelahan. Hal itu dimungkinkan karena saat makan makanan tidak dapat diproses oleh tubuh, kelenjar adrenal akan menghasilkan kortisol (hormon stres) untuk membantu melawan dan mengurangi iritasi dan peradangan.
"Ini dapat menyebabkan kelelahan jika kelenjar adrenal secara teratur memproduksi kortisol untuk melawan respons peradangan tubuh," ujar Sonpal.