Bisnis.com, JAKARTA — Norovirus adalah penyebab utama muntah dan diare akibat gastroenteritis akut (radang lambung dan usus).
Virus ini dapat tertular kapan saja, tetapi paling sering terjadi antara bulan November dan April, dan terlebih lagi pada tahun-tahun ketika jenis baru diidentifikasi.
Norovirus menyerang perut dan usus, juga disebut virus Norwalk berdasarkan lokasi wabah pertama di Norwalk, Ohio pada tahun 1968.
Penyebab Utama
Penyebab utama infeksi norovirus adalah virus itu sendiri. Seperti flu biasa, norovirus sebenarnya bukan virus tunggal, tetapi sekelompok virus dalam keluarga Caliciviridae, juga dikenal sebagai calicivirus. Selain penyebab utama, penting untuk mempertimbangkan penyebab sekunder lainnya yang membuat potensi terjadi infeksi.
Penyebab Sekunder
1. Lingkungan tertutup dan ramai
Karena norovirus sangat menular, kerumunan besar memberi kesempatan virus ini untuk menyebar. Lingkungan tertutup dan ramai itu termasuk panti jompo, sekolah, rumah sakit, kapal pesiar, pusat penitipan anak, apartemen dan rumah yang penuh sesak, dan tempat-tempat lain di mana banyak orang bertemu dalam jarak dekat.
2. Makanan yang terkontaminasi
Norovirus kadang disebut sebagai keracunan makanan, hal ini karena dapat menyebar melalui makanan yang terkontaminasi. Sementara virus dan bakteri lain juga dapat menyebabkan keracunan makanan, CDC mencantumkan norovirus sebagai penyakit bawaan makanan penyebab kuman nomor satu. Memasak makanan dengan suhu tinggi dapat menonaktifkan virus.
3. Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan infeksi virus. Sebuah studi dari Journal of Immunological Research menyebut tidur sebagai "modulator penting dari respon imun," menunjukkan kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan Anda dan membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit menular. Hal ini didukung dengan bukti bahwa kurang tidur dikaitkan dengan tingkat infeksi virus yang lebih tinggi.
4. Stres kronis
Stres merupakan faktor yang sering diabaikan dalam perkembangan penyakit menular. Penelitian telah menunjukkan tingkat stres yang lebih tinggi dikaitkan dengan kerentanan yang lebih tinggi terhadap infeksi dari virus dan patogen lainnya. Menurut penelitian ini, stres kronis tampaknya melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Gejala
Berikut gejala-gejala yang dirasakan ketika Anda terpapar norovirus:
1. Mual
Gejala yang paling umum dari infeksi norovirus adalah mual, termasuk juga kram perut. Karena virus menargetkan perut dan usus Anda, masuk akal jika virus itu menyebabkan sakit perut dan mual. Selain itu, mual sering disertai dengan hilangnya nafsu makan.
2. Muntah atau Diare
Gejala muntah atau diare tidak berlangsung lebih lama dari beberapa hari. Durasi infeksi cenderung relatif singkat. Gejala pertama dapat muncul dalam satu atau dua hari setelah terpapar, dan cenderung tidak bertahan lebih dari 3 hari. Saat menghadapi muntah dan diare, pastikan Anda mengganti cairan yang hilang dengan air dan elektrolit.
3. Demam
Gejala lain dari infeksi norovirus adalah demam. Demam ringan umumnya didefinisikan sebagai suhu tubuh antara 37,5 dan 38 derajat Celcius. Jika suhu tubuh Anda di atas 37,5 derajat Celcius, ini bisa menjadi tanda awal infeksi norovirus (atau infeksi virus atau bakteri lainnya). Saat menghadapi demam, pastikan untuk minum banyak cairan bening dan banyak istirahat.
4. Badan pegal-pegal
Nyeri tubuh dan sakit kepala juga dianggap sebagai gejala infeksi norovirus. Badan pegal-pegal dan sakit kepala bisa membuat Anda sangat sulit melakukan apapun, bahkan istirahat. Untuk sakit kepala parah dan nyeri tubuh, pertimbangkan untuk minum obat pereda nyeri.
Pengobatan
Dalam pengobatannya, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Minum banyak cairan
Minum banyak cairan adalah pengobatan pertama yang direkomendasikan untuk infeksi norovirus, karena sebagian besar muntah dan diare adalah gejala utamanya. Sangat penting untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang sehingga Anda tidak mengalami dehidrasi.
2. Makan makanan yang mudah dicerna
Ada baiknya makan makanan yang mudah dicerna. Klinik Cleveland merekomendasikan makanan "hambar" untuk membantu Anda pulih. Sayuran yang dimasak, pisang, saus apel, melon, jus buah, roti putih dan biskuit, sup, kaldu, dan teh adalah beberapa contoh makanan hambar yang dapat menenangkan sakit perut.
3. Jahe
Jahe adalah makanan anti-inflamasi dan anti-mual yang kuat. Jahe menjadi pengobatan yang efektif dan murah untuk mual dan muntah selama kehamilan dan kemoterapi. Jahe juga bisa efektif untuk meredakan mual, anti-inflamasi, antioksidan, antitumor, dan antiulkus.
4. Tetap di rumah dan istirahat
Anda harus beristirahat setidaknya selama beberapa hari jika Anda memiliki infeksi norovirus. Karena tidur sangat penting untuk sistem kekebalan, istirahat untuk pulih dari infeksi sangat penting untuk memberi sistem kekebalan Anda kesempatan untuk membangun pertahanannya dan menghadapi infeksi.
5. Minum obat anti diare jika perlu
Obat anti-diare biasanya tidak diperlukan, tetapi Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk mencobanya jika telah mengalami diare selama lebih dari dua hari. Ada baiknya untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda jika Anda telah mengalami gejala norovirus selama lebih dari beberapa hari.