Logo TikTok ditampilkan di TikTok Creators Lab 2019 yang digelar Bytedance Ltd. di Tokyo, Jepang, Sabtu (16/2/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada
Entertainment

Giliran TikTok dan Netflix Blokir Layanan di Rusia

Mia Chitra Dinisari
Senin, 7 Maret 2022 - 08:27
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ketika  invasi Rusia ke Ukraina terus berjalan, TikTok dan Netflix ikut memblokir layanannya di Rusia.

Raksasa media sosial itu, membuat pengumuman hari Minggu sebagai tanggapan terhadap undang-undang 'berita palsu' kontroversial baru di negara itu, yang mengancam penjara karena membagikan apa yang dianggap pihak berwenang sebagai informasi palsu.

'TikTok adalah saluran untuk kreativitas dan hiburan yang dapat memberikan sumber kelegaan dan hubungan manusia selama masa perang ketika orang-orang menghadapi tragedi dan isolasi yang sangat besar,' perusahaan itu mengatakan bahwa mereka 'tidak punya pilihan' selain menangguhkan layanan tersebut.

Platform ini bukan perusahaan pertama yang menangguhkan layanannya di Rusia.

Netflix juga telah membuat keputusan untuk menangguhkan layanannya di Rusia, kata juru bicara perusahaan pada hari Minggu.

Awal pekan ini, Netflix menghentikan sementara semua proyek dan akuisisi masa depan di Rusia karena menilai dampak invasi Moskow ke Ukraina.

"Mengingat keadaan di lapangan, kami telah memutuskan untuk menangguhkan layanan kami di Rusia," kata juru bicara Netflix.

Netflix sebelumnya mengatakan tidak memiliki rencana untuk menambahkan saluran yang dikelola negara ke layanan Rusia-nya, meskipun ada peraturan yang mengharuskannya untuk mendistribusikan saluran yang didukung negara.

Juga pada hari Minggu, American Express mengumumkan menangguhkan semua operasi di Rusia dan Belarus.

Kartu American Express yang dikeluarkan secara global tidak akan lagi berfungsi di merchant atau ATM di Rusia, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. Kartu AmEx yang diterbitkan secara lokal di Rusia oleh bank negara tersebut juga tidak akan berfungsi lagi di luar Rusia.

Perusahaan itu sebelumnya menghentikan hubungannya dengan bank-bank di Rusia yang terkena dampak sanksi AS dan pemerintah internasional, kata perusahaan itu.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro