Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit kulit merupakan salah satu jenis penyakit yang umum dialami masyarakat, ada yang menular dan tidak menular.
Beberapa penyebab penyakit kulit seperti infeksi jamur, virus, dan bakteri yang bisa menyebar melalui kontak langsung dengan kulit, udara, atau penggunaan barang bersama. Selain itu bisa juga disebabkan oleh faktor iklim, mulai dari suhu udara, kebersihan lingkungan dan juga kebersihan diri.
Selain pada orang dewasa, penyakit kulit juga dapat menyerang segala usia mulai dari anak-anak, remaja, bahkan lansia. Tak heran bila prevalensi dermatitis atopic mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Penelitian oleh Soegiarto et al, tahun 2019, melaporkan bahwa morbiditas penyakit alergi pada anak sekolah di kota metropolitan di Indonesia memiliki pola yang sama dengan negara berkembang lainnya.
Penelitian melibatkan 499 anak dan remaja dari sekolah dan universitas di 5 kota. Dilaporkan 278 subjek setidaknya memiliki satu manifestasi penyakit alergi, dimana kasus dermatitis atopic sebesar 1,8%.
Urtikaria dan rhinitis alergi merupakan penyakit atopik yang paling sering muncul, dengan riwayat keluarga atopi positif sebesar 60,79%. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan kasus dibandingkan tahun 1998.
Dermatitis atopik sendiri merupakan kondisi peradangan kulit yang kronis dan kambuh. Anak-anak dengan dermatitis atopik sering mengalami disfungsi pelindung kulit yang menyebabkan kulit kering, gatal, bersisik, bergelombang, merah dan / atau bengkak. Jika terjadi goresan kronis, kulit menjadi menebal dan atau mengeras.
Penyakit yang juga dikenal sebagai eksim kering ini bisa terus kambuh hingga dewasa, meski bagi sebagian anak gejalanya dapat membaik atau bahkan hilang. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tapi perawatan yang tepat bisa membantu mengendalikan dan meringankan gejalanya.
Bagi sebagian orang yang mengalami kondisi kulit atopik, mengunjungi dan berobat ke dokter kulit ternyata tidak selalu mudah. Meski rasa gatal sudah tak tertahankan dan permukaan kulit sudah berubah total, tetap saja ada beberapa orang yang merasa enggan untuk meminta bantuan kepada dokter spesialis kulit.
Namun disisi lain, banyak orang tidak ragu dan terkesan selalu menomorsatukan penampilan, dengan berkunjung ke klinik kecantikan tanpa melihat apakah dermatologistnya jelas dan terkredibilitas.
Noviana Supit, Direktur ERHA mengatakan bahwa pihaknya sangat peduli akan kesehatan kulit masyarakat Indonesia sehingga menghadirkan solusi kulit menyeluruh, baik untuk aesthetic atau Cosmetic Dermatology maupun General Dermatology.
Dengan adanya solusi General Dermatology melalui lini baru Erha Ultimate Atopy Cure dan Erha Ultimate Skin Health, Noviana ingin masyarakat dapat menghilangkan kekhawatiran mengenai kesehatan kulit sekaligus bisa mendapatkan kulit indah secara estetis.
“Erha merupakan entitas yang mengambil masalah serius terutama untuk masalah kulit dengan tema Skinclusive, Atopy Solution For All, A to Z Skin, all in,” ujarnya.