Ilustrasi film Kartini/Istimewa
Entertainment

Simak 3 Film Tentang Hari Kartini, Perjuangan Kesetaraan Pria dan Perempuan

Anshary Madya Sukma
Rabu, 20 April 2022 - 18:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akan memperingati Hari Kartini pada 21 April. Kisah perjuangan Kartini juga didokumentasikan dalam tayangan film.

Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat atau biasa disebut R.A Kartini ini merupakan tokoh penting untuk Indonesia, karena Kartini memperjuangkan emansipasi dan meningkatkan pendidikan perempuan Indonesia kala itu.

Ada 3 film Kartini yang dibuat dengan sudut pandang dan kisah yang berbeda yaitu:

1. R.A Kartini (1982)

Film R.A Kartini  disutradarai Bambang Hermanto dan Ardi Kurdi pada tahun 1982, film ini diangkat dari sebuat adaptasi buku “Biografi Kartini” yang ditulis Sitisoemandari Soeroto.

Memiliki durasi hingga tiga jam, cukup untuk menceritakan kisah Kartini saat masih muda hingga detik-detik akhir menghembuskan nafasnya.

Menjadi film Kartini yang pertama dan mengisahkan Kartini yang berjuang agar perempuan memiliki hak setara laki-laki, terutama dalam fasilitas pendidikan.

Pada 1983 dalam gelaran Festival Film Indonesia (FFI), film ini mendapatkan tiga piala citra. Piala tersebut diperoleh Nani Widjaja (Mas Ayu Ngasirah) untuk kategori pemeran pembantu terbaik, Soetomo GS untuk kategori penata kamera terbaik, dan Sudharnoto untuk kategori penata musik terbaik.

2. Surat Cinta untuk Kartini (2016)

Surat Cinta untuk Kartini disutradarai Azhar Kinoi Lubis dengan durasi 118 menit, Kinoi mengangkat cerita ini dari kisah fiksi yang berlatar belakang sejarah. Menceritakan seorang tukang pos bernama Sarwadi (Chico Jerikho) yang jatuh cinta terhadap sosok Kartini (Rania Putriasari) yang berani memperjuangkan perempuan kala itu.

Karena hal itu Kartini dicap perempuan aneh, berbeda dengan orang yang mencap Kartini sebagai orang aneh, Sawardi tentunya malah terkagum melihat Kartini. Sikap kagum tersebut bertambah ketika Kartini mampu mendirikan sekolah bagi kaum perempuan Bumiputera perempuan memiliki hak dalam akses pendidikan.

3. Kartini (2017)

Film ini disutradarai Hanung Bramantyo, ia menampilkan Dian Sastrowardoyo sebagai Kartini. Berlatar pada era 1900-an, Indonesia kala itu masih berada di bawah penjajahan Belanda yang berdurasi 122 menit. 

Pada masa itu, kental sekali dengan perbedaan hak wanita dan pria, karena wanita tidak diizinkan untuk mengenyam pendidikan yang terlalu tinggi, karena memang pilihan wanita saat itu jika ingin hidup enak adalah dengan menikahi laki-laki dari keluarga ningrat.

Kendati demikian, Kartini memiliki pandangan berbeda dengan yang wanita lain. Lalu, dalam film ini memperlihatkan bagaimana ibunya Kartini, Ngasirah (Christine Hakim), menjadi orang terbuang di rumahnya sendiri karena tidak memiliki darah bangsawan. 

Lalu, dalam film ini juga Kartini tidak menjadi sosok yang sentral karena secara keseluruhan film ini menceritakan perjuangan Kartini bersama saudarinya, Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita), untuk kesetaraan dan pendidikan untuk kaum wanita dan kaum miskin.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro