6. Makan banyak serat
Makanan berserat bisa menggambarkan karbohidrat nabati yang tidak mungkin dicerna di usus kecil, tidak seperti gula dan pati. Memasukkan banyak serat dalam makanan dapat meningkatkan rasa kenyang, yang berpotensi menyebabkan penurunan berat badan.
7. Menyeimbangkan bakteri usus
Salah satu bidang penelitian yang muncul adalah berfokus pada peran bakteri dalam usus pada manajemen berat badan.
Usus manusia menampung sejumlah besar dan beragam mikroorganisme, termasuk sekitar 37 triliun bakteri. Setiap individu memiliki varietas dan jumlah bakteri yang berbeda di dalam ususnya.
Beberapa jenis dapat meningkatkan jumlah energi yang diperoleh seseorang dari makanan, yang mengarah ke timbunan lemak dan penambahan berat badan.
8. Tidur nyenyak
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa tidur kurang dari 5-6 jam per malam dikaitkan dengan peningkatan insiden obesitas. Ada beberapa alasan di balik ini.
Penelitian menyarankan bahwa tidur yang tidak cukup berdampak buruk pada kondisi tubuh, sebab bisa mengubah kalori menjadi energi, yang disebut metabolisme. Ketika metabolisme kurang efektif, tubuh bisa menyimpan energi yang tidak terpakai sebagai lemak. Selain itu, kurang tidur dapat meningkatkan produksi insulin dan kortisol, yang juga mendorong penyimpanan lemak.
9. Mengelola tingkat stres Anda
Stres bisa memicu pelepasan hormon seperti adrenalin dan kortisol, yang pada awalnya menurunkan nafsu makan sebagai bagian dari respons tubuh untuk melawan atau lari.
Namun, ketika orang berada di bawah tekanan konstan, kortisol dapat tetap berada di aliran darah lebih lama, yang akan meningkatkan nafsu makan mereka dan berpotensi menyebabkan mereka makan lebih banyak.