Bisnis.com, SOLO - Film KKN di Desa Penari berhasil mencetak sejarah dengan menjadi film horor terlaris sepanjang masa.
Terhitung sampai dengan Senin (16/5/2022), film besutan sutradara Awi Suryadi itu telah ditonton oleh lebih dari 6 juta penonton di bioskop.
Menanggapi hal tersebut, pakar marketing Yuswohady mengatakan ada tiga hal yang membuat film KKN di Desa Penari mendulang kesuksesan besar. Berikut ulasannya.
1. User-generated film
Berbeda dengan film pada umumnya, KKN di Desa Penari adalah user-generated film. Artinya, cerita dari film tersebut telah ditulis atau dibuat oleh warganet di media sosial, hingga akhirnya viral dan menjadi bahan perbincangan banyak orang di jagat maya.
“Produk apa pun [tak cuma film], kalau idenya datang dari konsumen, maka besar sekali kemungkinan itu akan sukses,” kata Yuswohady.
Menurut Yuswohady, hal itu disebut juga dengan co-creation. Dalam konteks bisnis, co-creation mengacu pada proses desain produk atau layanan di mana masukan dari konsumen memainkan peran dari awal hingga akhir.
Seperti yang telah diketahui, sebelum diangkat menjadi film, kisah KKN di Desa Penari telah lebih dulu viral di dunia Twitter. Pada 24 Juni 2019, akun Twitter Simple Man (@SimpleM81378523) menuliskan sebuah utas yang berisi pengalaman penuh kengerian yang dialami sekelompok mahasiswa KKN pada tahun 2009 di daerah Jawa Timur.
KKN tersebut sebenarnya diikuti oleh 14 orang, tetapi dalam cerita hanya enam tokoh yang dituliskan kisahnya, yakni Widya, Nur, Ayu, Wahyu, Bima dan Anton.
2. Pemasaran dengan penasaran
Faktor lain yang membikin film ini laris adalah tema cerita film tersebut yang penuh dengan misteri dan teka-teki. Sebagai informasi, cerita KKN di Desa Penari sendiri masih menyimpan teka-teki, apakah kisah itu benar-benar nyata atau fiksi belaka, begitupun dengan sosok-sosok di dalamnya.
Teka-teki juga ada pada lokasi KKN yang dituliskan di kabupaten berinisial B, dan desa yang namanya disamarkan menjadi Desa Penari.
“Setiap misteri selalu mendatangkan kepenasaran. Itulah yg memicu orang berbondong-bondong datang ke gedung bioskop. Itulah sebabnya saya menyebut kesuksesan film ini adalah contoh sukses pemasaran by penasaran,” ungkap Yuswohady.
3. Word of Mouth Marketing
Karena cerita yang penuh teka-teki dan misteri itulah yang membuat film KKN di Desa Penari menjadi bahan perbincangan banyak orang di media sosial. Hal inilah yang menjadi faktor ketiganya menurut Yuswohady, yakni word of mouth (WOM) marketing, pendekatan pemasaran yang menurutnya sangat efektif saat ini.
“Datanya menunjukkan 90 persen lebih konsumen percaya pada pesan pemasaran yang disampaikan melalui word of mouth (WOM),” tulisnya.
-----
Berita ini telah tayang di Hypeabis.id dengan judul "Pakar Marketing Sebut 3 Faktor Ini yang Membuat Film KKN di Desa Penari Tembus 6 Juta Penonton"